Mohon tunggu...
Parsaoran Silalahi
Parsaoran Silalahi Mohon Tunggu... Staff Pengajar -

Salam 3 jari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Refleksi Satu Tahun Post-Doctoral di Negeri Formosa Taiwan

27 Maret 2019   18:08 Diperbarui: 27 Maret 2019   18:14 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini tepat satu tahun saya berangkat ke Taiwan untuk melaksanakan Study Post Doctoral, dibawah kerjasama antara Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Tunghai University. Saya sangat bersyukur karena masih bisa melakukan study atau penelitian dinegeri orang setelah sebelumnya saya menyelesaikan study S3 saya di negeri Napoleon, Paris, Prancis. 

Sewaktu di Prancis saya juga pernah menuliskan artikel di Kompasiana tentang "jangan pernah berfikir dua kali kuliah di Prancis". Dalam artikel kali ini saya ingin berbagi cerita dan pengalaman saya selama satu tahun ini. 

Saya tidak hanya akan menceritakan apa yang saya lakukan selama di Taiwan, tetapi saya juga akan menceritakan mengapa saya bisa sampai ke Taiwan ini dan cita cita saya selanjutnya. 

Mungkin saja apa yang saya ceritakan ini bisa sama dengan cerita teman-teman yang lain yang sudah pernah kuliah di Taiwan ini tetapi bisa juga ada yang berbeda. Mudah mudahan apa yang saya bagikan dalam artikel ini bisa juga menjadi penyemangat bagi pembaca yang ingin kuliah ataupun penelitian di Taiwan dan juga bisa jadi menjadi sumber inspirasi tentang apa yang bisa baktikan kepada Indonesia, kepada kampus di Indonesia yang memberi kesempatan untuk Post-Doct dan juga kepada kampus yang menerima di Taiwan.

2017 YANG INDAH

Pada tahun ini banyak sekali perubahan yang saya alami dan saya sangat bersyukur bisa melewatinya dengan baik. Pada 28 Februari 2017 saya menyelesaikan S3 dari Prancis dan kembali ke Indonesia. Niat saya kembali ke Indonesia adalah bercita-cita untuk mengajar di UGM karena saat itu ada pembukaan lowongan Dosen Tetap Non PNS. 

Cita-cita ini berubah saat saya ingin mendapatkan Letter of Recomendation dari salah satu mantan kepala Lab saya di Fapet IPB, dimana beliau meminta saya mengurungkan niat ke UGM dan melamar ke IPB saja karena IPB juga akan membuka lowongan yang sama. Pada akhirnya saat saya pulang ke Indonesia, meskipun lowongan ini tidak ada, tetapi saya menjadi dosen kontrak di IPB selama beberapa bulan dan saya juga menjalaninya. 

Di pertengahan tahun 2017  saya mendapatkan Tawaran untuk mengajar di UNIKA ATMAJAYA Jakarta sebagai dosen tetap, meskipun saya menyampaikan ke panitia seleksi bahwa saya masih terikat kontrak dengan IPB hingga 31 desember 2017 tetapi mereka tetap mau menunggu hingga kontrak saya selesai. 

Sayang pada Akhirnya saya memilih tidak lanjut di UNIKA ATMAJAYA karena Mata Kuliah yang harus saya ampu tidak sesuai dengan apa yang sudah saya kerjakan hingga S3. 

Pada saat itu saya masih berfikir sangat Ideal sebagai lulusan S3 baru. Juga pada tahun yang sama ada ujian CPNS, tetapi sayangnya Fakultas Peternakan IPB tidak mendapatkan jatah Dosen dari KEMENRISTEK DIKTI sehingga saya tetap menjadi pegawai kontrak hingga akhir 2017.

AWAL CERITA TAIWAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun