Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ujaran Kebencian dan Kepedulian Kita

9 September 2017   08:03 Diperbarui: 9 September 2017   08:12 2258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Terungkapnya grup Saracen membuka mata publik akan tabir gelap dunia media sosial, alih-alih media sosial dapat menambah pundi-pundi keuangan berlimpah justru disalagunakan oleh sebagian kalangan untuk memproduksi ujaran kebencian. Hingga kini penyelidikan grup Saracen masih dikembangkan oleh pihak aparat untuk mengetahui aktor utama dibalik eksistensinya.

Seringkali kita mendengar istilah ujaran kebencian atau hate speech, akan tetapi tahukah anda dengan istilah yang dimaksud? Berdasarkan arti hukum, ujaran kebencian adalah perkataan, perilaku, tulisan, ataupun pertunjukan yang dilarang karena "dapat memicu terjadinya tindakan kekerasan dan sikap prasangka" entah dari pihak pelaku ataupun korban dari tindakan tersebut. Konotasi dari kata dilarang bukan saja sebatas lingkup melanggar hukum, tetapi juga bertabrakan dengan tata krama yaitu adat istiadat, norma, dan sopan santun serta bertentangan dengan keyakinan.

Berkembangnya teknologi hingga melahirkan media sosial yang kini begitu digandrungi dan filosopi akan "kebebasan berpendapat" nampaknya membuat pribadi tidak menyadari bahwa dirinya telah melakukan ujaran kebencian. Umum pelaku ujaran kebencian dilandasi sikap antipati (ketidaksukaan) yang berlebih dibarengi ketidakmampuan pribadi mengontrol emosi maupun disebabkan faktor eksternal (pengaruh dari luar berupa konten-konten ujaran kebencian) yang membuat pribadi tidak mampu berpikir secara jernih.

Disinilah berbahayanya ujaran kebencian karena selain dapat memprovokasi daya pikir seseorang namun juga dapat memicu (pola) tindakan negatif yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Sebagai contoh, BIRU. Tanpa anda sadari anda membaca warna yang Penulis sertakan, selain anda membacanya tetapi anda dapat mengimajinasikan warna tersebut seperti apa. Inilah yang grup-grup penebar ujaran kebencian lakukan, mereka memproduksi konten-konten kebencian dan mencari mangsa agar mudah dipengaruhi untuk maksud tujuan tertentu layaknya doktrin yang dikembangkan oleh para teroris.

Oleh karena itulah perlu kewaspadaan dan kedewasaan dari diri pribadi maupun kepedulian (peran aktif) lingkungan sekitar (anggota keluarga, teman, kerabat, dll) untuk dapat menangkal gelombang konten-konten ujaran kebencian, jangan dibiarkan berkembang karena hanya akan menimbulkan kerugian bagi bersama. Jika ada orang-orang terdekat anda yang terindikasi terpengaruh ujaran kebencian maka anda harus berani untuk mengarahkannya ke arah yang benar.

Ada beberapa upaya untuk menghindarkan diri dari pengaruh ujaran kebencian, salah satunya mengingatkan akan dampak ujaran kebencian bagi diri sendiri atau pribadi. Sebagai contoh, mau setinggi apapun jabatan, mau sebanyak apapun harta, maupun seberapa tinggi kepandaian seseorang, tidak akan berarti bilamana ia percaya, membuat, dan menyebarkan ujaran kebencian. Kenapa? Karena dengan melakukan hal tersebut sama saja ia sedang mempermalukan dirinya sendiri ataupun keluarganya. Kemudian, bagaimana seorang pemimpin keluarga memimpin keluarganya dengan benar jika ia percaya hoax. Kiranya banyak nasehat yang bisa anda lakukan agar orang lain terhindar dari pengaruh ujaran kebencian.

Konsekuensi dari tindakan positif yang anda lakukan beragam, dari minimnya komunikasi bahkan sampai hilangnya pertemanan. Namun jangan pernah merasa menyesal dari langkah yang anda lakukan dan perlunya memaklumi, selayaknya seseorang sedang diperbudak emosi maka ia tidak mampu berpikir secara normal dan semoga ia sadar akan kesalahannya dengan nasehat yang anda berikan tersebut bahwa ada orang yang peduli kepadanya.

Ranah internet yang seolah tanpa batas memang tersembunyi mara bahaya salah satunya dengan beredar bebasnya ujaran kebencian yang bilamana tidak di antipasi dapat merugikan. Apabila anda konten-konten terindikasi hal tersebut di media sosial maka yang anda dapat lakukan adalah mem-block konten tersebut ataupun melaporkan ke pihak penyedia layanan agar ditindaklanjuti. Ujaran kebencian harus dihentikan, jangan sampai ujaran kebencian merusak persatuan bangsa ini. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun