Anto, remaja 16 tahun  merupakan pengamen yang biasa beroperasi di sekitar kampus UNRI. Anto merupakan siswa binaan dari TSA Pekanbaru yang banyak menyita perhatian para scholars karena kemampuan baca-tulis yang masih kurang. Anto merupakan siswa kelas 1 yang memiliki kemampuan literasi yang rendah. Alih-alih dapat membaca kata sederhana untuk membedakan huruf pun Anto belum bisa.
 Kondisi ini menggerakkan para scholars untuk menjadikan Anto sebagai fokus pendampingan di Bina SD Cerdas, namun tetap memperhatikan murid lainnya. Bina SD Cerdas merupakan kegiatan sosial yang dilakukan oleh TSA Pekanbaru untuk membantu meningkatakan literasi untuk anak-anak marginal.
Bina SD Cerdas adalah salah satu orientasi visi Tanoto Foundation dalam bidang pendidikan. Program Bina SD Cerdas ini dilaksanakan karena melihat kondisi sekolah dan peserta didiknya yang masih mengalami masalah literasi. Tidak jarang, siswa kelas 1 dan 2 harus mengulang kelas karena belum bisa membaca dan menulis. Selain itu, siswa pun tidak dibekali dengan kegiatan ekstrakurikuler seperti seni dan olahraga sehingga mereka tidak memiliki wadah untuk menyalurkan bakat non akademiknya. Keadaan inilah yang menggerakkan Agung dan kawan-kawan untuk melakukan pembinaan di SD Cerdas tersebut.
Dalam pembinaannya di SD Cerdas, para scholars melakukan banyak kegiatan literasi, yang terdiri atas membaca dan menyimpulkan buku yang telah dibaca, kemudian menyampaikan simpulan buku tersebut kepada teman- teman, guru, dan Tanoto Scholars. Selain itu, terdapat pula kegiatan membuat pohon literasi, membuat majalah dinding, dan bedah pustaka.
 Kegiatan ini dilakukan sebagai wujud dukungan sekaligus memotivasi para siswa agar bersemangat dalam meningkatkan kemampuan literasinya. Tidak lupa, para scholars selalu memotivasi Anto dan teman-teman untuk tidak putus asa dalam belajar. Tidak jarang, para scholars mengingatkan Anto untuk menyempatkan waktu belajar ketika mereka melihat Anto sedang mengamen dengan gitar kecilnya. Kegiatan Bina SD Cerdas ini mendapatkan berbagai respon positif dari kepala, guru, dan siswanya. Mereka sangat bersemangat menunggu kedatangan para scholars pada setiap pertemuannya.
Semangat Anto dan teman-teman membuat Agung dan para scholars selalu rajin melakukan pendampingan terhadap SD Cerdas. Anto sangat berusaha keras untuk bisa membaca dengan baik. Walaupun lelah setelah pulang sekolah dan harus mengamen, semangat Anto untuk terus belajar dan datang ke sekolah harus diberi jempol. TSA Pekanbaru banyak belajar mengenai kehidupan lewat Anto. TSA Pekanbaru percaya bahwa setiap siswa di sekolah SD Cerdas memiliki banyak potensi yang masih bisa dikembangkan jika diarahkan dengan baik. TSA Pekanbaru menyakin dengan turun langsung ke sekolah akan dapat memberikan motivasi dan pengetahuan baru kepada siswa yang masih dalam proses pengembangan pengetahuan mereka. Program ini akan berlanjut sampai kedepannya karena ini sangat berdampak baik bagi para siswa.
