Mohon tunggu...
Sam Sianata
Sam Sianata Mohon Tunggu... -

Salam sejahtera,Saya wiraswasta bidang kuliner,namun saya juga seorang aktivis yang berkesenian,saya senang bergabung dengan kompasiana untuk mengembangkan kreativitas saya dalam bidang jurnalistik sekaligus ingin mengembangkan jaringan persahabatan dengan siapapun di seluruh dunia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Krisis Ekonomi Dunia Lebih Dahsyat

18 September 2012   01:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:19 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Krisis ekonomi yang akan melanda dunia diperkirakan jauh lebih dahsyat dibanding dengan krisis ekonomi yang lalu,krisis ekonomi kali ini akan dipicu oleh naiknya harga bahan pangan di seluruh dunia akibat dari gagal panen yang dialami oleh  negara -negara penghasil bahan makanan,sebagai dampak  perubahan iklim yang merusak pola tanam.

Kenaikan harga bahan pangan akan memicu inflasi sehingga terjadi  krisis ekonomi  dikuatirkan krisis kali ini yang dipicu oleh menipisnya stok bahan makanan dunia,tidak saja menjadi krisis ekonomi namun dapat merambat menjadi krisis politik hal ini tentunya harus diantisipasi oleh para pemimpin dunia agar dapat diminimalisasi dampaknya.

Wahyu Illahi telah memperingatkan manusia penghuni planet bumi  ini,dalam Bible,Wahyu 6:6 jelas ditulis "secupak gandum sedinar,tigacupak jelai sedinar"  artinya satu jumput gandum harganya satu dinar,tiga jumput jelai (bulir gandum dan tangkainya) harganya satu dinar,hal itu menunjukkan betapa mahalnya harga bahan makanan.

Saat ini di beberapa negara telah terjadi gagal panen,America gagal panen jagung dan kedelai,Serbia gagal panen jagung,padahal jagung dan kedelai merupakan bahan pangan strategis baik untuk menusia ataupun ternak,dikuatirkan gagal panen akan melanda negara-negara penghasil bahan pangan jika perubahan iklim tidak segera dapat diantisipasi...mengerikan bukan dampaknya..?

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun