* * * Terkait dugaan kasus beras inpor Thailand 6.700 ton raib
PAREPARE, SULSEL – Kapala Sub Divre Bulog Parepare, Abdullah Djawas akhirnya dicopot dari jabatannya, terkait dugaan kasus hilangnya beras inpor Thailand sekitar 6.700 ton yang dipertanyakan oleh LSM Gerakan masyarakat peduli Ajattappareng (Gempar) kota Parepare sejak Februari lalu.
Informasi yang dihimpun penulis berbagai sumber bahwa Abdullah Djawas rencana dipindahkan ke bulog Sumatera Barat tanpa diketahui apa posisinya tersebut.
Pihak penulis berkali-kali menghubungi nomor selulernya, Abdullah Djawas, tetapi tidak mau diangkat hanphonenya mengenai dugaan pencopotannya terhadap dirinya tersebut.
Terpisah, wakil sub divre bulog kota Parepare, Andi Banna Pasinringi, membantah jika pimpinanya, Abdullah Djawas dicopot dari jabatannya.
Andi Banna kepada wartawan melalui selulernya, mengatakan, Abdullah Djawas pindah ke Sumatera Barat pada 1 mei ini, untuk dipromosikan sebagai Kabid Divre Provensi Sumatera Barat,”tidak benar jika pimpinan saya dicopot hanya persoalan beras impor Thailand hilang, tetapi Abdullah Djawas dipindahkan ke Sumatera Barat karena dipromosikan sebagai Kabid Divre Sumatera Barat,”tuturnya.
Lanjut, Andi Banna, justru, jabatannya dipromosikan dari Sub Divre Bulog Parepare menjadi Kabid Divre provinsi Sumatera Barat.
Sementara itu, Koordinator GemparParepare, Zainal Azis Mandeng, mengatakan, pindahnya, Abdullah Djawas ke Sumatera Barat, salah satu cara untuk menghilangkan jejak pihak Bulog mengenai beras yang hilang sekitar 6.700 ton.
Dipindahkannya Abdullah Djawas ini, salah satu bentuk untuk menutupi kasus raibnya beras 6.700 ton, sehingga pihak penyidik tidak bisa lagi melacak kasus tersebut.”sangat disesalkan Abdullah Djawas pinmdah di Sumatera Barat yang sekarang ini punya masalah tanpa mempertanggungjawabkan beras bulog yang raib itu,”tuturnya. (shamier)