Seiring pesatnya perkembangan teknologi, maka materi pembelajaranpun mengalami perubahan. Materi-materi pembelajaran manual yang berupa  buku cetak, kini agak kurang diminati generasi yang disebut sebagai generasi Alpha.Â
Generasi ini sudah mengenal gadget sejak usia sangat dini. Hal ini tentu saja mempengaruhi gaya belajar mereka. Materi-materi pembelajaran digital lebih menarik minat mereka dalam belajar. Bahkan juga mempengaruhi cara mereka bergaul.Â
Tak ada lagi batasan ruang dan waktu. Kini jarak semakin tersamar. Melalui gadget yang tersambung dengan internet, pergaulan tak lagi terbatasi oleh lokasi.
Baca juga: Inovasi Pengenalan PHBS Melalui Prosa Cerpen dan Video Pembelajaran
Alih-alih, membaca buku yang seharusnya menjadi keharusan dan kebiasaan seorang pelajar, kini sudah mulai berkurang. Untuk mengerjakan tugas sekolah, kini para pelajar merasa lebih mudah dengan cara searching di internet.Â
Hanya dengan memasukkan kata kunci di google search misalnya, maka materi yang dicari dengan mudah didapat dalam hitungan detik tanpa harus membuka-buka buku untuk menemukan materi yang diinginkannya.
Sebagai seorang pendidik, mahu tak mahu, suka tidak suka, harus menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi ini. Membuat media pembelajaran digital sudah sewajarnya dikuasai oleh seorang guru.Â
Baca juga: Inovasi Guru Saat Pandemi dengan Membuat Video Pembelajaran
Minimal video pembelajaran sederhana yang dapat menghadirkan sesuatu yang harus dipelajari oleh peserta didik, namun sulit untuk dihadapkan atau di bawa ke ruang kelas disebabkan oleh ukurannya yang sangat besar, berbahaya untuk didekati, atau sangat jauh jaraknya, dan lain-lain. Contohnya seperti: peristiwa gunung meletus, tata surya, organ-organ pernafasan, dan lain-lain.
Dewasa ini banyak sekali aplikasi yang memudahkan guru untuk membuat video pembelajaran, seperti: Video Maker FX, Filmora, Sparkol Videoscribe, Microsoft Power Point, dan lain-lain.Â
Baca juga: Video Pembelajaran sebagai Pendukung Proses Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid -19