Mohon tunggu...
Humaniora

Perjuangan Masuk ke SMAN 16 Bekasi

21 Agustus 2017   23:19 Diperbarui: 21 Agustus 2017   23:30 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Semenjak saya SMP, saya ingin sekali masuk ke sekolah unggulan. Selama 3 tahun di SMP pun Alhamdulillah nilai yantg saya peroleh cukup memuaskan. Kelas 7 dan 8 cara belajar saya masih santai. Di kelas 7 dan 8 pun saya tidak terlalu banyak meluangkan waktu untuk belajar karna  saya masih disibukan dengan kegiatan ekstrakulikuler dan kegiatan yang lain. Saat SMP saya mengikuti ekskul paskibra dan sering berpartisipasi dalam acara-acara seperti lomba,Upacara hari besar, dan lain-lain. 

Mausk ke kelas 9, saya sudah mulai serius untuk menghadapi UN nanti. Di kelas 9 saya fokus kembali ke pelajaran dan meninggalkan kegiatan yang lain seperti ekstrakulikuler. Saya dan teman-teman saya sering belajar bersama dan sharing ilmu yang dimiliki maisng -- maisng. Pengalaman saya selama belajar bersama itu ilmu saya menjadi bertambah,lebih dekat dengan teman -- teman. Selain belajar bersama, saya aktif mengikuti bimbel. Waktu libur saya seperti hari sabtu dan minggu diisi dengan belajar di tempat les. Jika dihitung -- hitung, di tempat les Try Out 4x dalam sebulan. Kelas 9 juga harus siap fisik karena akan disibukan dengan Try Out,aktivitas yang padat. 

Belum lagi setiap minggunya di tempat les disajikan soal -- soal Try Out yang susah. Dan setiap kelas 9 pasti akan menghadapi Try Out,Pendalaman Materi,USBN, dan lain -- lain. Di kelas 9 pun setiap jam istirahat selalu disempatkan untuk sholat dhuha. Biasanya shalat dhuha 2 rakaat,semenjak kelas 9 menjadi 4 sampai 8 rakaat. Selesai shalat dhuha dilanjutkan dengan latihan soal -- soal UN jika waktu istirahat masi ada. Buku latihan soal UN yang saya punya sampai ada 3 buku. Selain shalat dhuha,saya juga shalat tahajud, karena saya tau pada saat itu doa nya mustajab (doa yang tidak akan tidak dikabulkan) dan shalat tahajud untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Saya jg memperbanyak shalawat juga karena sholawat bisa membaut hajat kita dikabulkan. Saya selalu sholawatin SMA yang saya inginkan dari dulu. Saya pengen banget masuk SMAN 5 Bekasi karena selain sekolah favorit,SMA 5 jaraknya dekat dengan rumah saya. Saya selalu berdoa setelah sholat dan diwaktu yang mustajab untuk berdoa. Doa yang saya panjatkan saat itu tidak jauh dari meminta agar diberi kelancaran saat UN nanti,mendapatkan nem yang bagus agar bisa masuk ke SMAN 5/sekolah favorit. Semua saya lakukan karena saya punya mimpi, saya punya cita -- cita, saya ingin mmasa depan saya cerah.

Saat UN tiba, saya mengerjakan semampu saya dan saya terus berdoa karena dari hasil UN lah yang akan menjadi penentu masa depan saya. UN telah selesai tetapi saya maish tidak tennag menunggu hasilnya. Prediksi saya saat itu nem yang saya dapatkan minimal 30. Sebulan saya menunggu hasil. Rasanya campur aduk gak karuan. Sambil menunggu saya terus berdoa. Tanggal 2 Juni 2017 adalah pengumuman hasil UN. Sekolah saya memberikan hasil nilai UN melalui email. Pengumuman nilai pukul 10.00 WIB dan saya baru membuka email pada pukul 11.00. teman-teman sekelas saya mendapatkan nem yang bagus, dari situ saya percaya diri kalau saya juga mendapatkan nem yang bagus. Saat saya membuka hasil nilai UN saya,haislnya jauh diluar ekspektasi. 

Saya nge down. Saat itu saya hanya memikirkan apakah saya bisa masuk ke SMA yang saya inginkan atau tidak. Saya masih belum bisa terima kenyataan bahwa nem yang saya dapatkan tidak sesuai dengan yang saya inginkan. Padahal saya merasa ibadah sudah ditingkatkan, banyak berdoa, belajar sudah maksimal, tetapi hasil yang saya dapatkan tidak sesuai dengan apa yang saya inginkan. Syaa berfikir sejenak. Mungkin ibadah syaa maish kurang, mungkin cara belajar saya kurang serius dan belajar saya kurang maksimal. Akhirnya saya mulai bisa menerima kenyataan. Karena bagaimana pun juga saya sudah berusaha semampu saya, sudah berjuang ingin mendapatkan apa yang saya inginkan.

Jalur non akademik sudah sibuka. Saya mencoba jalur non akademik di SMAN 5 bekasi ternyata banyak sekali saingan saya yang mendaftar di jalur non akademik. Selama 4 hari saya dan mama saya bolak balik dari rumah ke SMAN 5 bahkan saya juga bolak balik ke kelurahan karna sekolah meminta surat tanggung jawab lurah/camat. Antrian yang mengikuti jalur non akademik jalur zonasi pun banyak sekali, sehari bisa mencapai 200an orang.

Saya terus berdoa agar bisa lolos seleksi di jalur non akademik. Saat pengumuman lolos/tidaknya di jalur non akademik,ternayat saya tidak lolos. Saya tidak menyerah sampai disitu. Saya pun mencoba jalur akademik. Saya memang tidak mendaftar di hari pertama/kedua ppdb karena saya takut ketendang dan tidak bisa mendaftar lagi. 

Saya memantau nem yang sudah terdaftar. Selama saya masih melihat perolehan nem yang sedang di input, saya men survey SMA Negeri yang ada di Bekasi. Sebenarnya saya ingin mendaftar pada hari ke-4 tetapi karena saya masih ingin memantau nem yang masuk,saya mendaftarkan diri pada saat hari terakhir. Hari ke-5 saya sudah berniat ingin masuk SMAN 16 Bekasi karena di SMAN 16 Bekasi nem saya aman. Saya pun daftar pada pukul 12.00. saya sampai shalat zuhur di SMAN 16 karena panitia yang mengurus pendaftaran ppdb sedang istiraht. Selesai shalat saya dan mama saya menuju ke panitia. Guru di 16 yang pertama kali saya tau adalah Pak Dhimas. Saat saya mendaftar servernya sempat error dan syaa harus menunggu. 

Tetapi karena guru di SMAN 16 seru dan bisa memecahkan suasana, menunggupun menjadi tidak bosan. Selesai nama dan data saya di daftarkan, syaa langsung menuju ke rumah. Saya pun masih harus menunggu pengumuman tanggal 10 Juli. Alhamdulillah saya diterima dan saya pun mendaftar ulang tanggal 11 Juli. Karena rapot yang saya bawa hanya sampai semester 5, saya pun harus ke SMP saya untuk memfotocopy rapot semester 6 dan kembali lagi ke SMAN 16. Saya langsung menyerahkan formulir dan membayar daftar ulang. Saat itu saya bertemu dengan teman sd saya, namanya Marsha dan Karisa mereka juga diterima di SMAN 16. Selesai daftar ulang,saya diberi tau bahwa tanggal 14 Juli adalah tes Ipa dan mtk. Tetapi dari awal saya sudah ingin masuk ips,jadi saya hanya mengikuti psikotes pada tanggal 15 Juli.

Hari Jumat malam saya mempersiapkan perlengkapan yang harus dibawa pada saat psikotes besok. Keesokan harinya saya bangun pukul 05.00 saya bergegas ke kamar mandi dan setelah selesai amndi saya berganti baju seragam putih biru. Saya menuju meja makan untuk menyantap sarapan. Pukul 06.30 saya berangkat ke SMAN 16 dengan diantar oleh orang tua saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun