Mohon tunggu...
Mr Sae
Mr Sae Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti

Pemerhati sosial dan kebijakan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Memacu Ekspor Kopi Nusantara

28 Februari 2019   07:59 Diperbarui: 28 Februari 2019   07:59 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kopi diberbagai daerah di Indonesia memiliki rasa yang berbeda-beda dan khas. Kopi memiliki cupping-nya, taste dari speciality coffe Indonesia itu punya taste yang spesifik, itu yang tidak dimiliki kopi dari negara lain, dan itu antara Kopi Mandailing dan Kopi Jawa, Kopi Bali saja berbeda, itu hebatnya kopi Indonesia. 

Dengan baiknya kualitas kopi Indonesia tersebut,  harga kopi Indonesia termasuk cukup mahal di pasar dunia. Kopi Indonesia yang memiliki harga tinggi karena kualitasnya biasa disebut speciality coffee yang terdiri coffee Java, Mandailing, Gayo, Toraja, dan Ijen. 

Perlu terobosan dan langkah-langkah strategis dalam upaya memacu dan memposisikan kopi Indonesia sebagai kopi pilihan dunia. 

Berdasarkan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian konsumsi kopi nasional pada 2016 mencapai sekitar 250 ribu ton dan tumbuh 10,54% menjadi 276 ribu ton. 

Konsumsi kopi Indonesia sepanjang periode 2016-2021 diprediksi tumbuh rata-rata 8,22%/tahun. Pada 2021, pasokan kopi diprediksi mencapai 795 ribu ton dengan konsumsi 370 ribu ton, sehingga terjadi surplus 425 ribu ton. Sekitar 94,5% produksi kopi di Indonesia dipasok dari perkebunan rakyat. 

Sebanyak 81,87% produksi kopi nasional merupakan jenis robusta yang berasal dari sentra kopi di Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Kopi robusta mendominasi produksi kopi Indonesia pada tahun 2016. Dari 643.857 ton produksi kopi Indoensia sebanyak 73,57% atau 473.672 ton adalah kopi robusta sementara sisanya sebanyak 26,43% atau 170.185 ton adalah kopi arabika. 

Sentra produksi kopi robusta di Indonesia tahun 2016 adalah Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jawa Timur dan Sumatera Barat. Sementera sentra kopi arabika ditahun yang sama adalah di Sumatera Utara, Aceh, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Harga kopi tahun 2015 di pasar domestik Indonesia rata-rata adalah Rp. 19.135 per Kg, sedangkan tingkat konsumsi kopi tahun 2015 berdasarkan hasil SUSENAS yang dilakukan BPS mencapai 0,896 Kg/Kapita/Tahun.

Indonesia sebagai negara produsen dan eksportir kopi terbesar keempat setelah Kolombia. Pada saat yang bersamaan Indonesia juga importir kopi terbesar keempat di ASEAN setelah Philipina, Malaysia dan Thailand. 

Di dunia Indoensia tercatat sebagai penghasil kopi terbesar keempat setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia, namun Indoensia adalah negara eksportir kopi terbesar keempat di dunia setalah Brazil, Vietanm dan Kolombia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun