Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Merayakan National Day of Egypt di Kedutaan Besar Mesir, Jakarta

21 Juli 2017   01:14 Diperbarui: 21 Juli 2017   19:41 1410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arsip pribadi: Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberikan sambutan mewakili Pemerintah RI dalam acara National Day of Egypt di Kedubes Mesir, Jakarta pada 20 Juli 2017. Di samping kirinya berdiri Dubes Mesir untuk Indonesia bersama Nyonya.

Kamis malam kemarin (20/7), saya menyupiri untuk mengantar seorang undangan resmi ke acara National Day of Egypt di kediaman Dubes Mesir, Jakarta. Seusai memarkir mobil, saya manfaatkan kesempatan itu untuk mengikuti acara resmi.

Tiba agak telat, maklum kemacetan Jakarta di jam-jam pulang kerja. Saya memasuki ruang utama acara, menjelang akhir pidato Dubes Mesir dalam Bahasa Inggris. Dengan gaya dan intonasi mujamalah (basa-basi) ala Mesir, saya mendengar kalimat sambutan Dubes Mesir: "Indonesia dan Mesir adalah dua negara yang memiliki kesamaan sejarah panjang perjuangan". Intinya teman seperjuangan.

Di antara undangan, terlihat beberapa nama besar: Quraisy Shihab juga Alwi Shihab. Kepada Pak Quraisy, saya sempat menjabat tangannya, sambil menyapanya dengan bahasa Arab ammy (pasaran) Mesir: kef haalak, ya ustadz? Beliau menjawab dengan senyum khasnya, yang sudah dikenal oleh publik Indonesia, "Alhamdulillah".

Di tengah acara dengan format standing party, semua undangan berdiri, tidak ada kursi. Seusai sambutan Dubes, giliran Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang memberi sambutan, mewakili pemerintah Indonesia, juga dengan Bahasa Inggris, "Pemerintah Indonesia memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Pemerintah Mesir, yang tetap komit membuka dan memberikan fasilitas bagi ribuan warga Indonesia untuk belajar agama Islam moderat di Universitas Al-Azhar, Mesir".

Dan ada ungkapan keramat yang selalu terdengar dalam setiap sambutan pejabat Indonesia, ketika menyinggung soal negeri Piramida itu: "Indonesia adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Mesir". Saking seringnya kalimat keramat itu disampaikan, kadang telinga saya mendengarnya dengan makna terbalik, "Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia". Dan saya sendiri sudah tidak peduli mana dari dua ungkapan yang benar. Sebab bagi saya, yang terpenting dalam setiap hubungan bilateral adalah merawat sejarah.

Sumber logo ilustrasi: a.rgbimg.com, diolah.
Sumber logo ilustrasi: a.rgbimg.com, diolah.
Setelah sambutan Dubes dan Menag RI, tiba waktunya santap malam. Posisi saya kebetulan sudah berdiri di dekat pintu menuju ruangan hidangan dinner. Maka saya antre di belakang nama-nama besar: tamu kehormatan dan beberapa dubes dari negara lain.

Dari luar pintu, saya menengok ke dalam, ke meja hidangan. Wow, semua menu tradisional Mesir. Beberapa di antaranya, saya masih ingat nama dan taste-nya. Lalu mata dan tangan meraih menu tha'miyah: ini salah satu makanan rakyat favorit, yang disantap oleh tukang sapu alun-alun sampai pejabat tinggi di Mesir. Berupa roti bulat, dengan ukuran berdiameter sejengkal, dipotong dua nyaris dengan garis tengah yang seimbang, lalu diisi sayuran dan tha'miyah, yang saya tidak tahu bahan dasarnya, tapi saya ingat persis rasanya. Karena ketika masih di Mesir, hampir setiap pagi saya sarapan dengan tha'miyah. Dihidangkan seperti sandwich.

Dan suasana acaranya semakin menyenangkan, karena saya melihat dan bertemu lalu ngobrol dengan beberapa teman lama yang pernah seangkatan di Mesir, mantan mahasiswa Indonesia di Kairo. Mereka diundang mewakili "Ikatan Alumni Al-Azhar, Cabang Indonesia", yang diketuai oleh Quraish Shihab.

Selamat untuk National Day of Egypt!

Syarifuddin Abdullah | 21 Juli 2017 / 27 Syawal 1438H.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun