Wahai cintaku, tetaplah seperti bintang, jauh di angkasa, agar aku tetap dapat menikmati kelap-kelipmu di malam hari. Jangan pernah turun ke bumi, sebab kau akan kehilangan pesonamu.
Wahai cintaku, tetaplah menjadi samudera, agar kau tetap dapat menampung tumpahan rinduku yang tak henti-hentinya mengalir. Tetaplah menjadi asin, jangan pernah menjadi tawar, sebab daya pesonamu justru terletak pads luasmu dan asinmu.
Wahai cintaku, aku tak memerlukan gula yang kehilangan manisnya, tak ingin garam yang kehilangan asinnya, tak mau belimbing yang kehilangan asamnya.
Wahai cintaku, tetaplah menjadi cinta, agar aku dapat merajut rindu yang selalu menggoda, agar aku bisa menikmati pertemuan menggairahkan walau hanya berpisah sesaat, agar aku senantiasa bisa merasakan kesyahduan rasa yang membuatku bahagia.
Syarifuddin Abdullah | Erbil, 28 Juli 2017 / 04 Dzul-qa'dah 1438H.