Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Lakukan Blunder, Apakah Ahok Akan Kalah?

10 Oktober 2016   18:23 Diperbarui: 10 Oktober 2016   18:56 5664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

Tiga orang pemuda duduk melingkar di bangku depan Seven Eleven SMESCO, wajah-wajah terlihat lelah, maklum, dua diantaranya habis pesta dari siang. Pestanya para blogger terbesar di Indonesia.

Tapi, meskipun lelah, malam itu wajah tegang ditampakkan ketiganya, mereka terlibat pembicaraan serius, menyangkut negara, masalah yang pelik. Lebih pelik dari sekedar dunia pertama dan kedua. Ini dunia imajiner.

Asap rokok terus membumbung, memacu otak berpikir soal Pilkada DKI 2017, terutama pernyataan Ahok yang mengutip ayat suci Al Quran, tepatnya Surat Al Maidah ayat 51.

Ah, bosan sudah basi kok masih di bahas. Tunggu, ini bukan soal basinya, tapi ini menyangkut public speaking oleh seorang pesohor, yang berdampak pada citra.

Mendukung bukan berarti tidak mengkritik, seorang terpelajar harus adil sejak dalam pikiran. Kami bertiga sepakat, bahwa Ahok sudah melakukan blunder, blunder karena mengutip pernyataan ayat suci yang bukan domainnya. Itu bukan domain seorang Ahok. Mau ada pembelaan apapun, seorang king maker di belakang Ahok pun pasti sudah tahu bahwa itu adalah blunder.

Masyarakat muslim Indonesia saat ini terbagi menjadi dua bagian besar: Islam Ortodoks dan Islam Moderat. Islam Ortodoks adalah Islam yang sangat mengutamakan hal-hal fundamental dimana semua pranata sosial harus mengikuti semua syariat Islam, tak peduli dengan zaman, tak peduli dengan kondisi masyarakat, syariat adalah syariat, titik.

Bahkan tak segan beberapa dari mereka menolak secara gamblang konsep demokrasi yang ada di Indonesia, yang sudah ada sejak mereka dilahirkan, sejak Indonesia merdeka dan dirumuskan oleh para pemikir bangsa selama ratusan tahun.

Sedangkan Islam moderat adalah Islam yang lebih mengikuti zaman, lebih toleran terhadap berbagai perbedaan dan bisa mengikuti alur pikiran modernis. Mereka juga mementingkan fundamental, banyak dari mereka lebih mementingkan sholat Subuh tepat waktu di Masjid daripada harus berkoar-koar menolak demokrasi. Ketika berbicara sunnah, mereka menangkap, lalu di cerna dan disesuaikan dengan kondisi saat ini.

Dua hal dalam Islam itulah yang harus di akomodir oleh seorang Ahok. Ahok tidak bisa berbicara seakan menganggap bahwa semua Islam di Indonesia itu modernis, bahkan seharusnya Ahok & tim sudah punya rumusan detail soal kondisi masyarakat Jakarta, peta manusianya itu sudah harus punya. Dari detail peta tersebut, disusunlah sebuah strategi politik. Karena inti menangkap masyarakat Jakarta itu satu, jangan blunder.

Masyarakat Jakarta sebagian besar terdiri dari pendatang, dengan bekal ilmu yang digunakan untuk mengadu nasib. Lebih dari setengahnya sudah lama tinggal di Jakarta.

Untuk itu, mayoritas dari mereka sudah merasakan perubahan-perubahan yang eksesif terutama sejak zaman Joko Widodo dan diteruskan oleh Ahok, mereka mampu memilah dengan caranya, dengan ilmunya. Itulah kenapa elektabilitas Ahok tinggi, itu tidak dapat dipungkiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun