Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Huawei dan Perang Dua Gajah

10 Desember 2018   12:39 Diperbarui: 10 Desember 2018   13:50 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.finance.yahoo.com

Sabrina Meng Wanzhou, 46 di tangkap di Vancouver, Kanada dalam transit penerbangan. Perintah langsung Amerika, mungkin Gedung Putih. Siapa Meng Wanzhou? Mengapa berita ini menjadi penting hingga Pemerintah AS sendiri yang memerintah?

Meng, adalah putri Ren Zhengfei, 74 tahun dari istri pertama. Taipan teknologi asal China, seorang pendiri Huawei yang melegenda dan ternyata juga berpoligami. Untuk Ren, saya punya bukunya, saya baca tuntas dan saya kagum akan kerja keras Ren membangun Huawei.

Meng, selain anak biologis juga merangkap sebagai Chief Financial Officer (CFO) Huawei.  Ditangkap karena dugaan Huawei bekerjasama dengan Iran dalam memasarkan produknya.

Meng melawan, Ren melawan, Huawei melawan, China melawan. This is battle of Two Giants, yang tidak selevel, lebih baik mundur teratur. 

Dalam kesaksian Meng, yang berbisnis dengan Iran adalah Skycom, dimana dulu Huawei punya saham disana, namun menurut Meng, saat ini sudah tidak ada.

Amerika mana percaya? Bagi Amerika ini saatnya "berbicara" dengan China. Kebetulan, sang Tiran gaya baru, Trump bertemu dengan Xi Jinping, Presiden China, di Argentina. Hasilnya bagus, begitu kata Trump.

Bagus, katanya, tapi dari twit-twit Trump belakangan ini, Trump sebetulnya sedang stres.

Wajar Trump stres, minggu lalu, Trump dibuat shock. Mary Barra, CEO General Motors nekat menutup lima pabriknya di Amerika.

Tidak tanggung-tanggung, General Motors "memindahkan" pabriknya langsung ke jantung musuh, China. Bahkan bekerjasama untuk membesarkan Wuling, mobil asli China, yang  pabriknya ada di Karawang, Indonesia. 

Alasannya logis, General Motors tidak kuat lagi menanggung bengkaknya harga besi baja akibat perang tarif ala Trump. Pajak untuk besi baja sebesar 25% dan 10% untuk alumunium.

Dasar Trump, dia tidak melunak, bahkan marah, dia masih ingin "memerintahkan" General Motors agar kembali membuka pabrik di Amerika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun