Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Politik Ketupat

24 Juni 2017   08:10 Diperbarui: 24 Juni 2017   22:26 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: antosoesanto.blogspot.co.id

Dua helai yang terpisah dirangkai menjadi satu

Menyatukan ratusan butir hingga menjadi kesatuan yang utuh

Wahai, para pemimpin belajarlah dari Ketupat

Kalian berdua terus menjadi bungkus yang kokoh

Menyatukan ratusan juta jiwa yang tak terbelah

Terbelah karena perbedaan agama

Terbelah karena berbeda suku

Terbelah karena beda pandangan politik

Tetaplah menjadi Ketupat bagi rakyat

Rakyat yang kenyang tak kelaparan

Ketupat terbelah untuk disantap ketika lebaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun