Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Idul Fitri Membebaskan Belenggu Perselisihan

26 Juni 2017   07:08 Diperbarui: 26 Juni 2017   09:13 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Khotib Dr Isnaini (foto: Rustian)

Takbir, Tahmit dan Tahlil yang dikumandangkan ketika Idul Fitri merupakan bentuk rasa kemenangan, yakni kemenangan yang paling besar melawan hama napsu di bulan Ramdhan  dan kembali suci seperti bayi yang baru lahir ke dunia menghapus dosa -- dosa yang telah lalu dalam bentuk penghambaan tidak ada Tuhan selalin Allah.

" Kalimat Takbir, Tahmit dan Tahlil yang dikumandangkan adalah ungkapan yang tulus bentuk dari pembebasan napsu yang tak terkendali merupaka fitroh dari hakikat seorang manusia," kata Dr Isnaini S.Ag, M.Ag ketika menyampaikan Khotbah Idul Fitri 1438 H, Minggu (25/6) di masjid Agung Sungailiat.

Dosen Universitas Islam Negeri (UIN ) Raden Fatah Palembang ini menjelaskan, penegakan Tauhid dalam kalimat Laillahhaillaallah, tiada Tuhan selalin Allah merupakan kalimat pembebasan yang sangat dalam  untuk membebaskan manusia dari semua bentuk, karena hanya Tuhan yang yang wajib disembah.

" Bentuk Tauhid itu yaitu beribadah kepada Allah  dan memurnikan ketaatan hanya kepada Allah," jelasnya.

Khotib mengajak aeluruh jamaah untuk menjadikan Hari Raya Idul Fitri sebagai k strategi kemenangan orang -- orang tinggi dan murni ibdahnya serta kemurnian kemenagan yang diperoleh tidak banyak artinya bila tidak diarahkan kepada kelompok ummat Islam sesuai hukum serta kehidupan Islami dan ajaran Tauhid.

Momentum perayaan Idul Fitri dapat dijadikan sebagai awal yang baik, menghimpun dan mengorganisir  potensi ummat Islam yang muslim itu yang sesuai dengan hakikatnya.

Ia juga menyoroti berbagai peristiwa hukum yang terjadi akibat tidak bisa menutup safwat intelektual seperti dapat disaksikan melalui media massa  saat ini, ada yang ditangap KPK karena menyogok,  minta keringan hukum, berada di tempat maksiat dan lain sebagainya hal ini terjadi pada bulan suci Ramdhan oleh arena itu kita memiliki musuh bersama  yaitu kebodohan, kemiskinan iman, akhlak dan harta dari ketidaktaatan terhadap hukum -- hukum Allah SWT.

Menurutnya, apa yang diperingatkan Allah kepada ummat  terdahulu, sekarang dan yang akan datang seperti terjadi krisi kejujuran, ketimpangan sosial dalam kondisi yang tidak kondusif, sepeti bencana longsor, kecelakaan lalulintas dan lain -- lain  cobaan dari Allah itu karena manusia  banyak kufur nikmat diantaranya menyembah selain Allah, mengkultuskan seseorang  serta mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan umat sehingga berorientasi kepada kebodohan.

" Karena itu saatnya kita berbagi dalam kebaikan di Idul Fitri ini dengan saling bersilaturahmi, memperbaiki hubungan sesama muslim, saling memaafkan kesalahan dimasa lalu tanpa ada sekat karena jabatan, suku, warna kulit dan sebagainya,"ungkapnya.

Menurut Khotib Dr Isnaini, tradisi silaturahmi dalam Idul Fitri bukan hanya memperkuat tradisi silaturahim, Ukhwah Islamiah, Ukhwah Wathoniah tetapi mampu membebaskan diri umat islam dari belenggu yang dibuatnya sendiri sehingga terjadi perselisihan yang dipertontonkan diantaranya antara eksekutif dan legeslatif dapat dilihat media massa.

Jemaah sholat Ied di masjid Agung Sungailiat (foto. Rustian)
Jemaah sholat Ied di masjid Agung Sungailiat (foto. Rustian)
Bupati Bangka sampaikan sambutan (foto: Rustian)
Bupati Bangka sampaikan sambutan (foto: Rustian)
Ditengah ratusan jemaah yang memadati masjid Agung Sungailiat, baik didalam masjid maupun di halaman masjid, juga turut serta dalam sholat Ied yakni Bupati Bangka Tarmizi Saat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun