Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tentang Embun

26 Januari 2020   05:53 Diperbarui: 26 Januari 2020   06:55 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi ini, embun mengeristal di daun hijau yang sempat layu karena terik matahari kemarin. Tidak ada hujan, basah rerumputan murni karena embun yang belum kering tanpa angin. 

Pagi ini, embun di tanahku memberikan pertanda bakal lekas kemarau. Tidak perlu risau. Bukan pula karena Imlek kemarin tidak turun hujan, hingga petang terpantau. 

Pagi ini, embun sempat berjumpa matahari. Sebentar lagi akan kering, embun pun berganti. Matahari juga memberi pertanda, mulai menyengat hingga siang bisa membuat kulit nyeri. 

Sungailiat, 26 Januari 2020 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun