Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kata Tercabik Telah Dirangkai Pagi

23 Januari 2020   05:47 Diperbarui: 23 Januari 2020   05:58 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merangkai kata yang tercabik-cabik karena waktu yang melindas. Tak bisa dirangkai karena trauma yang sangat keras. Otak yang telalu lelah karena diperas.

Telah dibasuh embun dari kedua telapak tangan yang diambil dari rumput yang belum diinjak. Telah mendapatkan kesejukan hingga pikiran tenang, semoga didapatkan kata bijak. Kata yang dilahirkan pagi, kata yang belum terkontaminasi, paling hanya tercemari mimpi.

Mulailah berkata-kata, kata yang ada di otak, kata yang ada di hati, kata yang ada di embun, kata yang ada di pagi, kata yang ada di matahari. Kata murni tak ada kepentingan. Kata asli dalam kejujuran. Telah merangkai kata tercabik, telah menemukan makna terbaik. Semoga waktu tidak lagi mengusik.

Sungailiat, 23 Januari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun