Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jarum Jam

8 November 2019   23:49 Diperbarui: 8 November 2019   23:48 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam ini aku menjadi jarum jam yang terus berjalan dalam satu arah, tapi tidak sedikitpun kau bergeming untuk menahan langkahku. Apakah kau terpaku sehingga tanganmu tidak bisa menggapai jarumku? Tidak ada yang melarang mematahkan agar tidak bisa lagi menunjuk waktu. 

Jarum jam telah menunjuk perjalananmu. Banyak rahasia yang telah ditunjuk waktu, hingga membuat kau malu. Kau tidak bisa berbohong karena aku sangat tahu. Aku adalah jarum jam yang membuat hatimu membantu. Terasa patah jarum jam dalam perjalanan jauh usia setelah melihatmu semakin layu. 

Sungailiat, 8 November 2019 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun