Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Salam dari Pulau Bangka yang Tua Bangka

17 September 2018   18:32 Diperbarui: 17 September 2018   18:36 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Pulau yang pernah kau pijak masih seperti dulu. Kegiatan penambangan timah masih membelenggu. Ikan laut di air yang keruh telah kelihatan dungu. Penambang liar berlarian ketika diburu. Masih belum berubah. Masih hidup dari timah.

Seruan, pikiran, ide cemerlang memikirkan pasca kehabisan timah di pulau tua bangka. Hanyalah seruan yang belum bisa menggantikan. Kisah pengganti timah baru cerita. Timah, emas hitam menjadi pemikat peradaban lama peninggalan purba.

Pulau tua bangka yang tak juga renta. Tapi tulang sudah keropas terus disedot hingga ratusan tahun yang menua. Masih ada sisa pantai berpasir putih terhampar. Bila dibiarkan juga akan terkapar. Dirambah penambang liar yang lapar.

Pulau Bangka yang berhadapan dengan laut Natuna. Yang sedang mendandani pariwisata. Daratan indah yang ternoda. Seperti biasa aku hanya biasa kirimkan salam dari pulau yang sudah tua bangka.

Sugailiat, 17 September 2018

Oleh : Rustian Al Ansori

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun