Mohon tunggu...
Roesda Leikawa
Roesda Leikawa Mohon Tunggu... Editor - Citizen Journalism, Editor, Penikmat Musik Instrumen dan Pecinta Pantai

"Menulis adalah terapi hati dan pikiran, Kopi adalah vitamin untuk berimajinasi dan Pantai adalah lumbung inspirasi" -Roesda Leikawa-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajadah Hijau

28 April 2013   00:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:30 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Disini aku berdiri mengangkat tangan, dengan melapazkan AllahuAkbar..

Disini Aku Ruku’, bersujud, dengan penuh kerendahan

Disini, di kain sajadah inilah aku duduk, dengan mengucapkan AllahuAkbar..

Tak ada lagi pengharapan yang ku labuhkan pada yang lain

Selain kepadaNYA

Tak ada rasa takut, selain rasa takut atas MurkaNYA

Dan Sajadah Hijaulah yang menjadi saksi bisu

Mendengar setiap ungkapan rasa syukur, gundah, keluh-kesah, bahkan kesedihan yang amat dalam

Di Sajadah Hijau inilah, tempat Air mata menetes, perlahan membasahinya.. dan kering sendiri

Andaikan suatu saat nanti..

Sajadah Hijau ini dapat berbicara..

Tak perlu menerangkan luluhnya hati ku disaat menghadapNYA

Tak Perlu menggambarkan jeleknya paras dibasahi air mata malu, jika Memohon KepadaNYA

Karena….

Ketika Ku Bersuka cita

Ketika ku Rapuh, rindu dan resah

Ku tepis dengan dzikir sebagai pengobat laraku

Dan pada Sajaddah Hijau.., disitulah aku duduk menangis mengharapkan RidhoNYA

Masohi

Sabtu, 27 April 2013

11.56 WIT

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun