Mohon tunggu...
RuRy
RuRy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Demak Jawa Tengah

Orang biasa dari desa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Harga Sebuah "Waktu" Jauh Lebih Berharga dari Nilai Mata Uang

23 April 2017   06:33 Diperbarui: 30 Januari 2019   20:09 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Viva.co.id

Banyak hal-hal yang kelihatannya sederhana dan sering luput dari perhatian kita, namun sejatinya itu adalah masalah yang serius yang membutuhkan pemikiran yang sungguh-sungguh

Seringnya kita mendengar orang-orang berkata: "maaf saya tidak ada waktu untuk menghadiri acara hari ini". Atau, "maaf saya terburu-buru". Waktu sering kali digunakan orang untuk mengelak dari sebuah acara atau bahkan sebuah 'tantangan'. Padahal waktu bagi semua orang adalah sama yaitu 24 jam sehari.

Waktu menjadi sangat berharga manakala kita gunakan untuk hal-hak yang bermanfaat karena menghasilkan sesuatu yang bernilai. Namun, sering kali kita lalai saat merasa waktunya masih panjang namun bergegas ketika waktunya sempit. Mungkin manusia alamiah memiliki kecenderungan untuk bersantai. Kita hanya bergegas ketika dipaksa sebuah 'deadline'. Salahkah hal seperti ini? Tentu saja salah. Saat kita terburu-buru melakukan sesuatu maka kecenderungan untuk melakukan kesalahan pun akan lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena fokus kita kurang dan tingkat ketelitian pun menurun.

Sebenarnya tidak selamanya disiplin menjamin sukses seseorang, namun paling tidak kita telah mengendalikan waktu dan pekerjaan yang akan kita lakukan dengan berdisiplin. Sedangkan dengan tidak berdisiplin kita cenderung berbuat sesuai dengan suasana hati dan pikiran. Hal ini sering kali membuat kita menyimpang dari rencana-rencana semula. Kita juga cenderung melakukan sesuatu tanpa arah yang jelas, sehingga apa yang akan kita capai pun sering kali tidak terukur dengan baik pula.

Begitu banyak hal-hal yang berkaitan dengan waktu sering diabaikan orang pada umumnya, hingga suatu saat mereka mendapatkan dirinya terjebak dalam keterdesakan sisa waktu yang sangat sempit untuk menyelesaikan sesuatu hal.

Membangun budaya disiplin jelas sangatlah penting, namun hal ini tidaklah mudah. Awalnya hanya merupakan kegiatan atau hal yang kita lakukan berulang-ulang. Kemudian menjadi sebuah kebiasaan menjadi sebuah budaya.

Tulisan ini sekedar teman jagongan  yang bersahabat, bukan sekedar wacana ilmiah yang monoton. Kita bisa menemukan sesuatu yang biasanya sulit kita temukan di acara-acara formal dan sering terlewatkan pada saat kita sedang berjalan. Semoga kita bisa memetik sepucuk hikmah dari fenomena-fenomena yang terjadi di sekeliling kita. Dan semoga kita termasuk golongan orang-orang yang masih jujur kepada kehidupan.

 

Ahmad Rury

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun