Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Cara Praktis Membuat Kisah Fiksi

6 Mei 2012   14:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:38 2175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1336313736191986946

ADA banyak cara untuk menjelajahi dunia fiksi. Ada banyak pintu masuk yang bisa digunakan, guna ‘memancing’ imajinasi agar mengalir liar. Salah satunya adalah menggunakan ‘kata kunci ajaib, yakni kata bagaimana jika.

Banyak kisah fiksi terkenal, baik dalam bentuk komik, novel bahkan film yang dibuat dengan ide awal “bagaimana jika”.

- Bagaimana jika seorang remaja digigit laba-laba yang mengalami mutasi genetik, dan si remaja pria ini kemudian mendapat kekuatan super? (Komik dan film laris Spiderman)

- Bagaimana jika satu keluarga terdampar di Afrika, kedua orang tua tewas dimangsa harimau dan bayi laki-laki yang selamat kemudian diasuh dan dibesarkan seekor gorila? (Novel, komik dan film Tarzan).

- Bagaimana jika sebelum disalib, Yesus Kristus sudah menikah dengan Maria Magdalena, dan keturunan mereka masih hidup hingga kini? (Novel dan film laris Da Vinci Code).

Penggunaan kata kunci “bagaimana jika” terbukti sangat membantu ketika saya ‘iseng-iseng’ membuat cerita fiksi. Sejumlah kisah fiksi yang saya tulis, dibuat dengan pendekatan “bagaimana jika”.

- Bagaimana jika ada Alien yang terdampar di Indonesia, dan si Alien ini ngeblog di Kompasiana? (Akun Alien Indo) - Bagaimana jika seorang anggota perkumpulan elit pembasmi kejahatan yang mengundurkan diri, dan mendapati kenyataan bahwa istri serta anaknya yang masih bayi dibunuh rekan-rekannya di perkumpulan elit itu? (Cerita silat Darah di Wilwatikta, ditulis bersama Daun Ilalang) - Bagaimana jika seorang wartawan mengetahui ada konspirasi rahasia yang melibatkan tokoh penting di republik, dan si wartawan kemudian tewas dibunuh? (Kisah spionase Operasi Garuda Hitam, ditulis bersama dua teman) - Bagaimana jika ada keluarga kecil yang suka membahas berbagai persoalan yang terkait dengan cinta dan rumahtangga? (akun Rumahkayu, dibuat bersama Daun Ilalang)

Karena berandai-andai, saya bebas berimajinasi. Dan saya menyadari satu hal. Di dunia fiksi, langit adalah batasnya. Artinya, saya, Anda, kita bisa berimajinasi apa saja.

Biasanya, ketika berimajinasi, ada beberapa pertanyaan yang kerap menyeruak. Pertanyaan itu adalah: apakah imajinasi yang saya pikirkan ini tidak berlebihan? Apakah pembaca akan percaya dengan yang saya paparkan? Secara logika, apakah kisah ini masuk akal?

Pertanyaan seperti ini hendaknya menjadi pemecut semangat untuk berusaha sedapat mungkin menguraikan kisah imajinatif itu menjadi rasional. Setidaknya bisa diterima akal sehat sekalipun dalam dunia nyata hal itu sukar terjadi.

Contoh pada kisah Tarzan, seberapa besar peluang hidup seorang bayi yang dipelihara seekor gorila? Toh hingga kini kisah Tarzan tak pernah atau jarang diperdebatkan dari sisi logika.

Sumber inspirasi

Cara termudah untuk mendapatkan inspirasi untuk menulis kisah fiksi adalah dengan mengambil pendekatan berdasarkan tema yang disukai. Kisah Alien dibuat karena sejak kecil saya ‘tergila-gila’ pada apa yang disebut sebagai kehidupan di luar bumi. Kisah Darah di Wilwatikta dibuat karena saya (pernah) tergila-gila pada cerita silat. Begitu juga kisah Operasi Garuda Hitam yang dibuat sebagai wujud penasaran saya pada kisah spionase ala James Bond.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun