Mohon tunggu...
Rumah Belajar Persada
Rumah Belajar Persada Mohon Tunggu... -

Pokoknya dimana saja,kapan saja, dan bersama siapa saja; belajar itu sebaiknya jalan terus.... We Can Do It !\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

RBP Ice Cream Tour : Kulkas Raksasa dan Galeri Eskrim

31 Mei 2013   23:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:43 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi itu ada kehebohan yang luar biasa di Ruang Guru ‘Rumah Belajar Persada’ yang membuat beberapa homeschoolers SD melongok-longok dengan penuh rasa ingin tahu di ambang pintu. Wahhh, rupanya Bu Wina tengah memimpin para kakak guru untuk menghimpun tenaga dalam ...eh ... energi positif sebagaimana biasanya mereka lakukan setiap hari sebelum mengajar. Apalagi hari (29/5) itu ke-18 musketeachers mendapat kehormatan untuk mengawal para putri dan pangeran yang terkenal super duper lincah banyak gaya dari SD Homeschooling Kak Seto Jatibening-Bekasi mengunjungi tempat pembuatan eskrim terbesar di Asia Tenggara, yaitu Ice Cream Factory yang terletak di kawasan industri Jababeka Cikarang, Jawa Barat.

13700150981141403924
13700150981141403924

Doa bersama untuk kelancaran Ice Cream Factory Tour dan keselamatan semua yang mengikuti acara itu menjadi penutup menu energi positif cerah ceria para muskeeteachers. Selanjutnya para putri dan pangeran homeschoolers dikumpulkan di aula bawah untuk mendengarkan beberapa petunjuk dari kakak guru. Pokoknya sih ikuti baik-baik apa yang dikatakan para kakak guru dan aktifkan kemampuan pendengaran semaksimal mungkin yaa, kids. Tak lupa para putri dan pangeran yang keren-keren itu dibimbing untuk berdoa bareng sebelum berangkat. Begitu juga para musketeachers mengajak para pendamping beberapa homeschooler kids untuk melakukan hal serupa. Berdoa, kan, bagus banget biar kita dilindungi dari segala marabahaya oleh Tuhan Yang Maha Perkasa ...

13700157961199024399
13700157961199024399

Akhirnya rombongan yang terdiri atas 40-an putri dan pangeran homeschoolers plus 18 musketeachers pun berangkat ke tujuan menggunakan kereta ... eh...dua buah bis yang digantungi spanduk bertuliskan Homeschoolers On Board. Gagah,kan? (^___^). Saat bis mulai berjalan, Sasha menyambut ajakan Miss Novi untuk memimpin doa,”Tuhan,lindungi Sasha dan teman-teman ...amiiin” Wahhhh, doanya bagus sekali ya, Sasha...

Lalu Miss Novi mengajak semuanya nyanyi bareng-bareng dari mulai ‘Kalau kau senang hati panggil Kayla...’ yang disahuti dengan meriah oleh para homeschoolers kids,’ Kaylaaaa...!!!!” Selanjutnya Bella, Brandon, bahkan Miss Mirda juga kebagian dipanggil. Saat Miss Novi turun minum (haha...berasa main bola), giliran Miss Rina jadi pemandu lagu. Kali ini para homeschooler kids yang tampil ke depan membawakan lagu favorit masing-masing.

Puas bernyanyi giliran Kak Doni melempar tebak-tebakan, salah satunya,”Binatang apa yang paling mahal?”. Semua berebutan menjawab. ‘Gajah!’, ‘Ikan mas!’, ‘Ikan Piranha!’ (biar murah juga, kayaknya jarang deh yang mau beli ikan buas begitu). Tapi semua dikomentari Kak Doni,”Masih kurang tepat..” Ternyata yang betul adalah ‘belibis’. Hehe...betul juga,yaa, bis kan harganya mahal banget. Gak nyambung? Namanya juga teka-teki maksa, jadi dilarang protes. Sementara Kak Retno mulai membagi-bagikan kertas berisi pertanyaan-pertanyaan seputar eskrim dari mulai bahan, manfaat, sampai teknik pembuatannya. Nanti kertas yang sudah berisi jawaban dikumpulkan lagi seusai tour.

Tak terasa bis pun sudah sampai ke dalam area pabrik eskrim yang dituju dan acara pertama adalah mencicipi sensasi dingin kulkas raksasa yang suhunya disetel minus 25 derajat Celcius di bawah nol....Brrrrrrrrrrrr! Gak kebayang dinginnya. Mbak Dewi yang hari itu ditugasi jadi pemandu tamu sempat kaget melihat postur para homeschoolers yang berperawakan tinggi besar (hehe, secara kita kan hobi makan yang yummy-yummy). Lalu menjelaskan bahwa yang boleh memasuki kulkas raksasa alias cold storage adalah mereka yang tidak mengidap penyakit pernapasan seperti asma, sinus,  atau bronchitis karena dikuatirkan suhu yang ekstra membekukan itu bisa membuat sakitnya kambuh. Juga bagi mereka yang mengenakan sepatu terbuka seperti sepatu sandal dan sejenisnya, kalau kaki sampai beku,kan, repot urusannya. Pas keluar mesti digotong kayak boneka salju ...

1370016449409323645
1370016449409323645

Rengekan Kak Karisma untuk ikutan masuk cold storage gagal meluluhkan hati Bu Wina. Hohoo,iyalah kasihan calon dede bayinya yang masih super imut kalau sampai kedinginan. Kak Mirda juga harus rela jaketnya dicopot dan urung icip-icip suasana freezer karena,”Kondisi fisik lagi drop, gak boleh masuk...” Ujar Bu Wina.Setelah mereka yang tak diperbolehkan masuk kulkas memisahkan diri, acara selanjutnya adalah memakaikan jaket-jaket parka ekstra tebal berbahan khusus untuk penahan suhu super dingin bagi para homeschoolers dan musketeachers yang akan masuk. Tertutup ketat sampai kepala ...semuanya kelihatan seperti orang-orang Eskimo yang tinggal di kutub (^___*).

Ternyata dalam hitungan menit saja para Eskimo dadakan itu sudah terbirit-birit keluar. Ada yang hidungnya jadi merah banget, ada yang sempat nangis karena panik oleh serbuan kabut es di dalam, saat disentuh bagian wajah mereka yang tak tertutup selubung jaket terasa keras dan sangat dingin.

1370016959506929857
1370016959506929857

Perjalanan dilanjut menggunakan bis menuju Galeri tempat para homeschoolers bisa melihat proses pembuatan eskrim yang beraneka rasa dan bentuk itu serta, ini dia, Mbak Dewi bilang,”Nanti di sana boleh makan eskrim sepuas-puasnya sampai perut meledak.”Lalu dengan wajah jenaka, dia menyambung,”Tapi nggak boleh dibawa pulang,yaa?” Para homeschoolers menyambut dengan celoteh-celoteh riang. Hehe, eskrim,kan, uenakkk banget!

Sesampainya di sana, para musketeachers membariskan para homeschoolers di lantai dua Galeri yang dinding-dindingnya dipenuhi berbagai gambar cantik semua jenis eskrim dan wajah-wajah ceria para penyantapnya. Kakak pemandu kemudian membawa barisan putri dan pangeran meliwati ruang kerja para karyawan sebelum masuk lorong berdinding kaca dimana kita bisa melihat proses produksi eskrim di area bawah yang keseluruhannya menggunakan mesin-mesin canggih. Sementara para pekerja yang berada di situ tugasnya memastikan eskrim-eskrim itu terkemas dengan baik sebelum disimpan di cold storage.

[caption id="attachment_246428" align="aligncenter" width="544" caption="Budayakan antri, saudara-saudara ... (dok WS)"]

1370017338848973762
1370017338848973762
[/caption] Di ujung lorong intip itu, kakak pemandu menggelar karpet merah untuk duduk dan Bu Wina mengingatkan para putri plus pangeran yang hobi ngobrol serta bergerak sana-sini itu untuk mengaktifkan kemampuan pendengaran karena Mbak Dewi akan bercerita tentang proses pembuatan eskrim. Bahan-bahan yang digunakan terdiri atas susu, gula, coklat, buah-buahan, dan air dicampur sempurna dalam mixing plant lalu dimasukkan kedalam kontainer-kontainer untuk sterilisasi agar bakteri-bakteri di dalamnya mati. Suhu yang digunakan di sini adalah 80 derajat Celcius. Setelah campuran lembut, masuk ke proses pembentukan fat chrystal selama dua jam untuk membentuk rasa yang pas enaknya. Lalu disambung lagi proses membuat bahan yang sudah lezat itu menjadi creamy, kali ini butuh empat jam. Dari sini barulah bahan eskrim disebar ke beberapa jurusan, ada jurusan stick, cone , cup, wadah , dan sebagainya. Terus dikemas dalam dus-dus untuk disimpan dalam kulkas raksasa tadi, selanjutnya disebar deh ke toko-toko di seluruh Indonesia. Bahkan, ternyata, eskrim produk pabrik di Cikarang ini juga merambahMalaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Selandia Baru, Afrika Selatan, dan beberapa negara Eropa. Keren abizzz,yaa ...

13700182941765317234
13700182941765317234

Acara selanjutnya adalah tanya jawab, permainan, dan akhirnya tibalah saat yang ditunggu-tunggu : Makan eskrim sepuasnya! Serbuuuuu.... hahaha, bukan hanya para homeschoolers yang bersemangat, musketeachers dan para pendamping bahkan kakak-kakak pemandu Walls juga ikutan cerah ceria menyantap aneka jenis eskrim yang memang lezat itu. Begitulah setelah berulangkali icip-icip tibalah saat untuk berpamitan setelah memberikan cenderamata sebagai ucapan terima kasih pada pihak Ice Cream Factory yang telah memberikan ijin bagi para homeschoolers untuk berkaryawisata di sana. Ada pula pemberian awards bagi para homeschoolers untuk berbagai kategori sebelum akhirnya semua kembali masuk ke dalam bis.

Tetap sehat, cerdas, dan bahagia, kids ! Sampai jumpa lagi di Yummy-yummy Tour berikutnya, yaaa....

1370018619248746120
1370018619248746120

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun