ayah, Â senja ini kuhantarkan sebungkus nasi padang, Â yang kubeli tadi 17.000 di ujung jalan kenari
ayah, Â tak kuhitung hari ke berapa kamis ini engkau mendekam di balik jeruji besi
penegak kebenaran yang menjebloskanmu ke sel, Â ia cuma melaksanakan tugasnya demi keamanan negeri
oh, Â Tuhan mengapa ayahku Kau jebloskan ke penjara
dosa apa yang ia lakukan
ia bersalah meresahkan masyarakat
namun aku anaknya tersedu, Â rindu
ayah yang berjibaku mencari nafkah, Â untuk kami sekeluarga
Â
aku,  yang waktu itu masih bocah,  bocah  di antara ruang kehidupan ini yang begitu banyak orang tua,  yang saling menerkam,  merampok,  menjarah
sedang aku hanya menelan ludah luka kegelapan,Â