Mohon tunggu...
Ruddy Siregar
Ruddy Siregar Mohon Tunggu... -

Hidup adalah Perjuangan, dan Selalu Berpihak pada Kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Politik

Munas dan Harapan Baru Partai Golkar

17 Februari 2016   14:07 Diperbarui: 17 Februari 2016   14:18 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebagai partai politik yang matang dan besar, Golkar harus menjadi contoh atau partron politik atau setidaknya menjadi pelajaran partai-partai sesudahnya; baik dalam kebijakan politik, prores politik, komunikasi politik dan terutama sekali dalam penyelesaian konflik politik. Hal yang disebutkan terakhir menjadi konsen utama oleh para tokoh Golkar dan segenap keluarga besar Golkar diseluruh Indonesia, yaitu bagaimana menunjukkan sikap yang baik dan etis, walaupun dalam suasana yang “panas” tetapi pikiran harus tetap positif mengingat konflik yang “menyandera” internal partai Golkar.

Saat ini Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasona Laoly telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) yang memperpanjang kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar hasil Munas Riau, menjadi titik terang atas perseteruan yang terjadi antara kubu Agung Laksono dan kubu Aburizal Bakrie (ARB). SK Kemenkumham tersebut menjadi acuan dalam menyelenggarakan Munas mendatang. Hal ini adalah jawaban terhadap kondisi politik yang terjadi pada partai Golkar setelah dilakukan upaya islah dan rekonsiliasi semua pihak keluarga besar partai Golkar, hingga menunjukkan titik terang.

Menjelang perhelatan Musyawarah Nasional (Munas), hingga saat ini beberapa nama yang disebut-sebut sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar, di antaranya adalah Ade Komaruddin (walaupun secara tegas belum menyatakan siap dan juga belum melakukan deklarasi), Airlangga Hartarto, Aziz Syamsuddin, Idrus Marham, Mahyudin dan Setya Novanto.

Siapapun yang menyatakan siap maju sebagai calon Ketua Umum Golkar, diharapkan orang-orang yang memiliki kapasitas dan elektabilitas yang baik, yang tidak memiliki persoalan hukum yang menyebabkan delegitimasi publik terhadap partai Golkar. Sebagaimana yang di sampaikan Inisiator Generasi Muda Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia dalam keterangan resminya (RMOL.16 Februari), bahwa para Calon Ketua Umum harus menjawab beberapa pertanyaan mendasar: yaitu apa kepentingan menjadi ketua umum Golkar?; Jika terpilih apa yang dapat dilakukan?; dan apa tujuan utama sehingga mau menjadi ketua umum Golkar?.

Terkait dengan tiga pertanyaan mendasar tersebut, adalah sebuah harapan yang baik untuk membangun dan memperbaiki partai Golkar atas prahara yang tengah melanda. Harapan-harapan yang di maksud adalah: Pertama, Diharapkan orang yang memimpin Golkar adalah tokoh muda progresif, yang dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap partai;

Kedua, Diharapkan orang bisa diterima di semua kalangan dan memiliki kemampuan kepemimpinan yang kuat yang mengayomi pihak, sehingga diharapkan menjadi pemersatu;

Ketiga, Diharapkan orang yang tidak memiliki persoalan hukum atau dalam proses hukum, agar dikemudian hari tidak berdapak pada elek`tabilitas partai dan hilangnya kepercayaan rakyat terhadap partai politik;

Keempat, Bertujuan untuk membangun dan membesarkan partai Golkar, mengutakan kepentingan rakyat dan bangsa, bukan sebagai jembatan untuk memperkaya diri dan memuluskan kepentingan kelompok;

Kelima, Memiliki konsep dan visi-misi yang jelas, sehingga dengan konsep tersebut dapat darasakan secara nyata manfaatnya baik oleh kader partai Golkar maupun rakyat Indonesia;

Keenam, Diharapkan menjadi ketua Golkar adalah orang yang dapat membawa Golkar menjadi partai yang besar, besih, progresif, terbuka dan demokratis, dengan itu dibutuhkan tokoh yang memiliki pengalaman politik dan posisi yang penting secara politik di republik ini.

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun