Banyak orang yang bilang kalau salah satu sifat manusia adalah kurang bisa bersyukur. Yang kaya belum merasa kaya, yang cakep belum merasa cakep. Kalau terlalu berambisi jadi kaya ujung-ujungnya bisa korupsi, sementara yang berambisi pengen cakep, banyak yang berakhir di meja operasi, atau paling tidak mencoba berbagai perawatan dan kosmetik.
Bicara soal kecantikan khususnya warna kulit, ada perbedaan yang aneh antara orang bule dan Asia. Orang-orang bule sangat suka tampil dengan kulit sedikit gosong atau tanned padahal kulit aslinya putih kemerahan. Sementara orang Asia mati-matian pengen tampil putih mengkilat bak pualam.
Perbedaan preferensi penampilan ini digambarkan dengan sederhana tapi menarik oleh Yang Liu dalam karya infografisnya. Yang Liu adalah seorang keturunan China yang telah bermukim di Jerman semenjak berusia 14 tahun. Karya infografisnya terbilang fenomenal tidak hanya menggambarkan preferensi kecantikan Barat vs Asia tetapi juga berbagai perbedaan gaya hidup kedua ras tersebut.
[caption id="attachment_368648" align="aligncenter" width="570" caption="Cantik menurut Barat (biru) dan cantik menurut Asia (merah). Sumber : Yang Liu, dimuat di http://bsix12.com/east-meets-west/"][/caption]
Soal perbedaan preferensi kecantikan memang saya rasakan di Sydney. Seorang teman perempuan yang berasal dari Eropa Timur selalu bilang pengen punya kulit gelap seperti kulit orang Indonesia. Saat liburan, dia berusaha mati-matian menghitamkan kulit dengan berjemur di halaman belakang rumah atau pergi ke pantai selama berjam-jam.
Ada lagi cerita unik belum lama ini saat saya ketemu dengan perempuan resepsionis pengelola sebuah penginapan di Sydney. Saya keluhkan tentang betapa susahnya cari tempat menginap beberapa hari terakhir.
Resepsionis ini menanggapi,"Yeah I agree with you. Last week, I missed my flight from Bangkok and had to wait for the next day because all flight to Sydney was full".
Saya berkomentar, "Ohh you were in Thailand. That's why you looks so tanned. Nice". Bukan bermaksud gombal. Sekadar berbasa-basi sambil menunggu informasi ketersediaan akomodasi. Lagian memang kulit tangannya terlihat terbakar meskipun wajahnya masih putih layaknya bule.
Resepsionis ini tersenyum lebar. "Really? Thank you. Yeah I spent days in Koh Samui for sunbanthing and a wedding, not my wedding. I really enjoyed the sun".
Waduh kalau di Indonesia matahari itu sesuatu yang sangat dihindari Mbak, sampai harus pake bedak berlapis-lapis. Cuman entah kenapa berkat pujian atas kulitnya yang gelap, urusan saya menjadi lebih mudah.
"Hey I'm so sorry, at the period you want, our rooms are full booked. But wait, I'll call another hotel for you".