Mohon tunggu...
Rahmat
Rahmat Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hati Sekeras Batu

21 Juli 2017   12:54 Diperbarui: 21 Juli 2017   13:09 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mau di mulai dari mana cerita ini,ini adalah bulan ramadhan tahun 2017,bulan ini hati saya sama sekali tidak tersentuh ,tidak merasakan indahnya ayat suci alqur an,saya akui saya adalah seorang ahli maksiat,beberapa tahun lalu saya melakukan banyak sekali dosa.ya dosa yang terbilang bukan kecil lagi.Tidak hanya itu saja,kehidupan rumah tangga kian memprihatikan.Dimana saya terlilit banyak hutang,hutang menumpuk dimana mana.Saya bukan orang yang hura.hutang kesana kemari berusaha buat belajar bisnis dan modal usaha.jatuh bangun usaha saya tidak berbuah hasil justru bangkrut alias tekor.saya menjauh dari Allah,saya lupa akan nikmatnya.Sampai tulisan ini saya tulis,belum ada hidayah yang datang.

Kamu bisa bayangkan,lebaran atau idul fitri kamu sama sekali tidak pegang uang sepeserpun.Uang thr dan gaji sudah saya berikan ke istri,saya sendiri menyisihkan 200rb itu buat jaga jaga saya.Pekerjaan dan tanggung jawabpun menumpuk dengan padatnya,uang 200rb yang kupunya perlahan terpakai buat menanggung tanggung jawab stok dagangan.

Seakan istri tidak mau tahu,istri saya masih meminta sebagian uang yang tersisa di dompet saya.pukul 21.32 wib saya bisa merasakan.bahwa mau beli sebatang rokokpun saya tidak bisa,di tas sendiri masih ada uang 1,5 juta..itu bukan uang saya.itu uang perusahaan yang dipercayakan saya untuk mengelola operasional kios.Saya pun tak sudi memakainya,karena masih dalam tanggung jawab saya.Tiap malam istri saya mengeluh kapan bahagia,kapan punya uang banyak,kapan bebas hutang.Saya hanya terdiam,berdoa dalam hati suatu saat kelak ada perubahan.Saya tidak merespon apapun ucapan istri saya.

Sehari sebelum malam takbiran,semua sudah terkondisikan baik operasional spbu,kios maupun ketersedian stok bbm buat esok dan hari panjang selanjutnya.Rejeki sudah di tata rapi dan si tetapkan.tak ada hal yang saya risaukan.sejenak lupakan masalah finasial saya.

Ini masalah asmara,berlatar belakang dua insan yang sama sama sulitnya berumah tangga,terutama dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga.Dia adalah wanita yang kutemukan di hati.Baik dia maupun saya memiliki status yang hampir sama.Bedanya dia bekerja menafkahi untuk suaminya yang malas kerja dan saya sebaliknya.Hari demi hari ,waktu demi waktu kita sering ngobrol,sering berdua,sering bercanda.dan mungkin Karena api asmara mulai muncul,maka saya pun lama lama jatuh hati padanya.setahun lebih saya pendam rasa itu,karena saya sadar status dia maupun saya sama memiliki pasangan. 

Setahun kian berlalu,maka saya beranikan diri buat menyatakan perasaan saya terhadapnya.Dia tidak percaya jg belum bisa hadirnya saya di hidupnya.Entah karena saya lebih perhatian jg peduli lama lama dia juga menerima kehadiran saya.saat saat waktu luang aku menyempatkan mengobrol,bicara 4 mata dan terkadang saya juga tak senggan untuk memeluknya.Hati ini perih dan berontak,saya merasa menyakiti istri dan suaminya.Selanjutnya kita berkomitmen,kembali ke pasangan kita masing masing.Biar takdir dan jodohlah yang menentukan kelak.

Saya seakan masih kembali ke abg yang jatuh cinta,dia kini lebih intens perhatian ke saya,seakan saya suaminya begitu pula sebaliknya.Rencana kita nanti klo memang berjodoh,kita akan membina rumah tangga.Dan menjadikan dia sebagai ibu dari anakku,karena dia 10 tahun juga belum dikaruniai anak.

Ya Allah,ini cerita mahlukmu....cerita hidup ini yang begitu rumit...asmara yang sulit.

Jujur hati ini semakin keras,belum bisa bergetar saat mendengar ayat Mu.

Ini cerita hidup saya,ini curahan hati saya

Ramadhan 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun