Mohon tunggu...
Fransiska Rosilawati
Fransiska Rosilawati Mohon Tunggu... -

Pekerja Pranata Humas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), Langkah Kebersamaan dalam Akselerasi Pembangunan

7 Juli 2017   06:01 Diperbarui: 7 Juli 2017   06:41 1468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang sudah berlangsung beberapa tahun lalu tentunya sudah banyak berdampak positif dalam perkembangan dan pembangunan terutama di perdesaan. Prasarana dan sarana fisik nampak telah terjadi perubahan yang cukup berarti. Ini berkat pelaksanaan program TMMD yang dilakukan secara terencana, terkoordinasi dengan pemerintah daerah dan bekerjasama dengan masyarakat sehingga akselerasi (percepatan) pembangunan di daerah terpacu secara berkelanjutan.

Sebagaimana dilihat esensinya, bahwa pembangunan disini dimaksudkan sebagai proses perubahan terencana (the process of palanned change), dengan asumsi terjadi perubahan terencana sesuai apa yang diharapkan. Pembangunan sebagai proses perubahan yang mulidimensional bertujuan untuk mencapai kesejahteraan rakyat. Kesejahteraan dalam artian lahir dan batin tentunya.

Kehadiran TMMD yang mempunyai tujuan pembangunan fisik dan non-fisik di lokasi yang telah direncana di berbagai daerah yang telah dan ditetapkan lokasi dan sasaran nampaknya sejalan dengan apa yang telah direncanakan di setiap daerah . 

Seperti telah diberitakan bahwa: TNI Manunggal Membangun Desa Ke-96 Sengkuyung Tahap I Tahun Anggaran 2016 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta membangun bangket tebing cor sepanjang 80 meter dengan ketinggian enam meter dan tebal 0,40 meter di Kecamatan Banguntapan.mengerahkan tenaga sebanyak 145 orang setiap hari, yang terdiri dari personel Kodim, Polres Bantul, Pos AL Samas Bantul, Polair Polda DIY, Interdep, Linmas, tagana serta masyarakat.

Menurut Perwira Seksi Teritorial Kodim 0729/Bantul Kapten CHB Stepanus Sunarno dalam laporannya mengatakan, selain kegiatan fisik, TMMD Bantul juga ada kegiatan nonfisik di antaranya penyuluhan pendidikan bela negara, bidang penanganan kamtibmas dan narkoba, bidang penanggulangan terorisme.  (http://jogja.antaranews.com, 3 Mei 2016).

Demikian halnya belum lama berselang TMMD di Kabupaten Demak diberitakan bahwa menurut Dandim 0716 Demak Letkol Inf.Agung Udayana "TMMD akan membangun jalan betonisas sepanjang 600 meter dengan lebar 3 meter ketebalan 15 centimeter yang akan dilaksanakan 30 hari ke depan."

Ditambahkan pula, TMMD bukan semata membangun sarana fisik bagi masyarakat desa, tapi dalam TMMD juga membangunkan semangat dan percaya diri masyarakat agar mampu mengelola potensi yang dimiliki serta kesiapsiagaan menghadapi setiap ancaman dan tantangan yang sedang dan akan kita hadapi, Kita ingin rakyat semakin sejahtera dan mandiri (http://www.kompasiana.com, 4 Juli 2017).

Dua cuplikan berita di atas cukup menggambarkan bahwa pelaksanaan program TMMD ternyata seiring dan sejalan dengan pelaksanaan pembangunan di setiap daerah. Dan tentu saja mengingat masing-masing daerah memiliki kebijakan otonom, pastinya program TMMD menyesuaikan dengan skala prioritas pembangunan daerah dimana TMMD itu dilaksanakan. Koordinasi secara lintas sektoral dalam perencanaan TMMD merupakan strategi awal bahwa akselerasi pembangunan di daerah menjadi penting sehingga upaya mencapai kesejahteraan rakyat semakin terwujud.

Tugas Pokok TNI dan Langkah kebersamaan

Perlu diketahui bahwa TNI berperan sebagai alat negara di bidang pertahanan yang dalam menjalankan tugasnya berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara. TNI sebagai alat pertahanan negara, berfungsi sebagai: penangkal terhadap setiap bentuk ancaman militer dan ancaman bersenjata dari luar dan dalam negeri terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa; penindak terhadap setiap bentuk ancaman dan pemulih terhadap kondisi keamanan negara yang terganggu akibat kekacauan keamanan.


 Tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Tugas pokok dilakukan dengan: operasi militer untuk perang; dan operasi militer selain perang, yaitu untuk: Mengatasi gerakan separatis bersenjata; Mengatasi pemberontakan bersenjata; Mengatasi aksi terorisme; Mengamankan wilayah perbatasan; Mengamankan objek vital nasional yang bersifat strategis; Melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri; Mengamankan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya; Memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta; Membantu tugas pemerintahan di daerah; Membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat yang diatur dalam undang-undang; Membantu mengamankan tamu negara setingkat kepala negara dan perwakilan pemerintah asing yang sedang berada di Indonesia; Membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan; Membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (searchand rescue); serta Membantu pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan, perompakan dan penyelundupan (sumber: http://tni.mil.id/pages-2-peran-fungsi-dan-tugas.html)

Dari tugas pokok TNI seperti disebut diatas, dapat dikatakan bahwa dalam suasana urgen maka operasi militer perang dilakukan untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Namun dalam suasana yang aman, TNI melakukan operasi militer selain perang diantaranya yaitu: membantu tugas pemerintahan di daerah, membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan. Nah, TMMD disini merupakan salah satu tugas pokok TNI ketika negara dalam situasi dan kondisi aman.

Kehadiran TMMD yang juga dapat disebut sebagai agen pembangunan atau agen perubahan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih baik, sejahtera lahir dan batin -- barang tentu perlu diapresiasi dan didukung oleh semua komponen terkait, terutama yang berada di daerah, termasuk masyarakat setempat.

Sama halnya dengan pelaksanaan program pembangunan pada lazimnya, bahwa betapa perlunya keterlibatan semua pihak secara lintas sektoral, semua komponen dan segenap masyarakat tentunya tergugah ikutan nyengkuyung atau berpartisipasi, bersatu padu membangun daerahnya demi masa depan yang lebih sejahtera.

Pembangunan dengan melibatkan semua pihak di negeri tercinta ini sesungguhnya sudah menjadi kebiasaan sejak nenek moyang, menjadi tradisi khas bangsa Indonesia. Disinilah letak implementasi kebudayaan yang penuh nilai-nilai kegotong-royongan, saling membantu dalam bingkai kebersamaan untuk memenuhi kepentingan yang sama.

Banyak hal yang dapat dipetik manfaat maupun dampak positifnya ketika TMMD dilaksanakan secara bersama-sama. Disamping percepatan pembangunan semakin meningkat, keterlibatan semua pihak dalam kegiatan pembangunan juga menumbuhkan rasa memiliki (sense of belonging) dari hasil jerih payah yang telah dilakukan. Bangket tebing cor, jalan betonisasi sepanjang ratusan meter yang sudah berhasil dibangun melalui pelaksanaan TMMD menjadikan milik kita bersama, sehingga di kemudian hari layak untuk dijaga, dipelihara dan dioptimalkan fungsinya.

Langkah kebersamaan dalam akselerasi pembangunan di daerah melalui pelaksanaan program TMMD merupakan salah satu bentuk kerjasama yang saling menguntungkan. Di satu sisi pemerintah daerah terbantu dan terpacu dalam upaya percepatan/akselerasi pembangunan, sedangkan di sisi lain pelaksanaan TMMD bisa berjalan seperti rencana yang ditetapkan.

Demikian halnya keterlibatan semua pihak termasuk masyarakat dalam kegiatan TMMD ini menunjukkan bahwa TNI dan rakyat menyatu, mempunyai tekad yang sama dan bersama untuk memajukan bangsa menuju masa depan yang lebih baik. Ini mengingatkan kita, seperti pernah disebutkan dalam peribahasa: "Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh." Salam kebersamaan. (Fransiska Rosilawati).

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun