Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kondisi Saat Ini Bukan Beban yang Harus Dipikul

6 April 2020   04:26 Diperbarui: 6 April 2020   06:50 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : getty.image

Melainkan jalan yang harus kita lalui

Setiap kali kita menghadapi masalah,maka reaksi pertama terlahir dari pikiran kita. Bila pikiran kita memandangnya dari sudut negatif,maka tanpa disadari,hati kitapun ikut menjadi galau,padahal kita belum berbuat apapun. Nah,dapat dibayangkan,bila sebelum kita mulai melangkah,kita sudah merasakannya sebagai suatu beban,maka akan terasa sangat berat untuk dijalani. Karena sudut pandang dan cara kita menyikapi suatu masalah ,menjadi faktor penentu,jalan hidup kita untuk selanjutnya. Dalam kalimat lain,bila kita anggap masalah yang kita hadapi adalah beban,maka ia akan memjadi beban bagi kita.

Ada banyak contoh kejadian,yang dapat dijadikan pedoman hidup

Biasanya kita tidak merasakan sesuatu beban , apapun yang kita kerjakan bila pekerjaan itu memang disenangi .Berbeda dengan suatu pekerjaan yang tidak disukai, maka walaupun mungkin hanya melakukan pekerjaan ringan,tapi  kita akan merasa sangat berat melakukannya .Oleh karena itu jalan terbaik adalah memahamii bahwa  yang terjadi sekarang adalah jalan hidup yang harus dilalui, seperti apa adanya. Hingga kita tidak stress dan tidak merasakan sulit melewati hari hari kita. 

Sebagai contoh kita senang jalan jalan ke mall, maka kita mampu mengelilingi mall tanpa terasa selama 3 jam tanpa penat dan lelah karena kita melakukannya dengan senang hati Berbeda kalau kita terpaksa pergi suatu tempat yang kita tidak menyukainya maka untuk berjalan menuju tempat tersebut biarpun hanya 5oo meter kita merasa sangat lelah karena hati kita tak menyukai tempat tersebut  Jadi  menerima apa yang terjadi dengan  hati yang lapang ,maka kita melakukannya tanpa merasa seperti kita sedang memikul beban..

Contoh lain adalah  ketika ke Uluru ,yang panas dan gersang, tapi kami mampu  mengelilingi Uluru hampir 4 jam tanpa terasa penat dan lelah,karena menyenangi perjalanan ini.Padahal berjalan diatas pasir panas dan gersang sungguh bukanlah hal yang mudah,apalagi bagi kami yang sudah tidak muda lagi Begiu Juga ketika kami ke gurun pasir  Pinnacle  yang jauh,panas terik dan gersang, tapi  kami senang dan tak terasa  kami sudah melewati beberapa km dengan jalan kaki , biarpun panas yang menyengat 

Mungkin hal ini bukan hanya merupakan pengalaman pribadi saya,tapi setiap orang mungkin sudah pernah mengalaminya

Kesimpulan

Mengubah mindset ,merupakan hal yang sangat mendasar dalam hidup kita, Karena bila kita sudah mampu mengedepankan pikiran yang positif,maka hal ini akan melahirkan rasa optimisme dalam diri. Yakni yakin bahwa apapun yang sedang kita hadapi adalah jalan kehidupan yang memang harus dilalui dan tak seorangpun dapat menghindarinya. 

Dengan berbekal pikiran yang optimis maka kita dapat menjalani hidup dengan mantap,walaupun banyak rintangan yang harus dihadapi.Ada keyakinan dalam diri,bahwa kita akan mampu melalui semuanya dengan selamat. Bagi orang lain,mungkin covid 19 ini adalah hal yang paling mengerikan,tapi saya dan suami sudah melalui hal yang jauh lebih menakutkan dan mengerikan dibandingkan dengan virus corona ini Bersyukur kami bisa melalui semuanya dengan selamat

Karena itu ,mari kita ubah mindset kita.Jangan anggap lockdown,social distancing atau phsically distancing ini adalah beban hidup yang harus dipikul,melainkan yakinkan diri,bahwa ini adalah jalan hidup yang harus kita lalui dengan selamat 

6 April 2020.

Salam saya,

Roselina.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun