Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Money

Terobosan PLN, Beli Tambang!

21 Juni 2017   07:32 Diperbarui: 24 Juni 2017   11:25 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PLTP Tulehu (Kompas.com)

Membaca harian Kontan, Selasa 20 Juni 2017. Saya sedikit terkejut karena PLN yang sekarang ini dipimpin oleh Sofyan Basir tidak mau kalah dengan tim pemerintahan Jokowi lain, yang sering melakukan terobosan. Basuki menteri PUPR yang tidak pernah lelah, Kerja-Kerja-Kerja membangun infrastruktur. Susi yang rajin menenggelamkan kapal pencuri ikan dan sudah diakui dunia internasional terobosanmya,  demi menjaga hasil laut Indonesia. 

Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama PLN, Sofyan Basir berkarya di dunia perbankan. Sofyan menjabat sebagai Direktur Utama BRI sejak tahun 2005 sampai akhirnya diangkat sebagai direktur utama PLN pada tahun 2014. Sofyan adalah alumni Universitas Trisakti dan sekarang sudah berusia 59 tahun.

Demi untuk bisa memberikan harga terbaik, saat ini PLN sedang meminta kepada kementerian ESDM konsesi untuk mengelola 14 wilayah kerja panas bumi. Karena PLN merasa harga yang ditawarkan oleh pengembang swasta terlalu mahal. Di Maluku, PLN hari Selasa kemarin baru saja melakukan ground breaking  Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)  Tulehu yang berkekuatan 2 x 10 MW . Pembangunan PLTP ini akan memperkuat kelistrikan di Ambon yang selama ini dilayani dengan menggunakan pembangkit tenaga diesel (PLTD).

Mengutip Kompas.com, PLTP Tulehu memiliki potensi 60 MW, pada tahap awal yang dikembangkan hanya 2 x 10 MW. Ini adalah PLTP kedua yang dimiliki PLN, setelah sebelumnya PLTP Mataloko dan Ulumbu di Flores NTT yang telah beroperasi sejak 2010.

Jika pengembangan PLTP sudah dilakukan sejak tahun 2010. Tahun ini PLN membuat sebuah terobosan lagi, yaitu sedang dalam tahap persiapan untuk membeli tambang batubara. Menurut Sofyan hal ini adalah untuk memastikan ketersediaan bahan bakar untuk PLTU Batubara yang sudah mencapai lebih dari 20,000 MW kapasitasnya.

PLN, mengklaim bahwa selama ini kesulitan untuk melakukan negosiasi harga karena ancamannya adalah perusahaan pertambangan tidak mau menambang jika tidak mendapatkan harga yang diinginkan. Sofyan mengatakan dia tahu bahwa biaya untuk menggali batubara adalah sekitar USD 15 per ton sedangkan PLN membeli dengan harga USD 60 per ton. Juga terjadi pada saat harga sedang melambung pengusaha akan meninggalkan PLN, sedangkan jika harga rendah akan datang  ke PLN agar membeli batubara mereka.

Menurut saya, PLN sudah melakukan langkah yang tepat. Dengan masuk ke hulu seperti membangun PLTP dan membeli tambang batubara, nilai tawar PLN akan lebih baik. Sehingga negosiasi untuk bisa mendapatkan harga yang terbaik lebih mudah dilakukan.

Pengusaha tambang batubara pasti akan mencari harga jual yang terbaik. Walaupun ada kewajiban 25% hasil tambang wajib dijual di Indonesia. Bisa saja diatur supaya kewajiban itu dilakukan setelah melayani ekspor yang seringkali bisa memberikan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan jual ke PLN. Kalau hal ini terjadi maka PLN akan kesulitan mendapatkan bahan bakar untuk pembangkit listriknya.

Lain hal nya jika PLN, memiliki tambang batubara sendiri. Tidak akan khawatir, hanya dengan menggenjot produksi dan kebutuhan bahan bakar bisa terpenuhi, tentu belum bisa semuanya. Sofyan Basir menegaskan bahwa PLN tetap akan membeli dari pengusaha batubara. Selain itu dengan memiliki tambang dan PLTP sendiri, pengusaha tidak bisa lagi semena-mena menentukan harga jual. Karena kalau terjadi penentuan harga yang seenaknya maka PLN bisa memutuskan untuk tidak jadi membeli, toh punya tambang sendiri.

Terobosan yang baik, semoga dengan adanya terobosan ini dan juga langkah-langkah perbaikan yang lain di PLN. Tingkat elektrifikasi Indonesia bisa meningkat dan harga jual ke rakyat bisa ditekan.

Sumber bacaan Harian Kontan, Selasa 20 Juni 2017

Salam

Hanya sekedar berbagi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun