Mohon tunggu...
Rohani Elita Simanjuntak
Rohani Elita Simanjuntak Mohon Tunggu... Profesi Guru -

To be the agent of change as a Teacher and Lecturer. Mari bersama membangun karakter generasi muda bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Hati-hati Penipuan Oknum yang Mengaku Pembeli pada Usaha Jual-beli Online

13 Januari 2014   11:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:53 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penipuan memang selalu marak terjadi dimanapun, dari cara halus hingga cara kasar, bahkan dari yang menggunakan teknologi seadanya sampai menggunakan teknologi canggih seperti gadget dan komputer seperti yang ada saat ini.

Di era sekarang ini ada banyak modus penipuan, beragam dan sama berbahayanya. Namun diantara banyaknya modus penipuan tersebut ada sebuah modus penipuan baru yang marak terjadi selama beberapa bulan terakhir ini yaitu modus penipuan pada jual beli online. Kejadian ini terjadi ditahun 2013 ketika ada orang lain yang mengaku pembeli menelepon atau menghubungi saya seolah telah mengirimkan uang karena tertarik membeli jualan online yang dilihatnya di internet. Dia mengatakan telah mentransfer dan menghubungi nomor kontak saya yang ada diiklan jual beli tersebut. Dia berkata tertarik Setelah membaca informasi jual beli online, kemudian mengatakan telah mengirimkan uang lalu berinisiatif mengontak nomor telepon dan menanyakan kapan barang tersebut akan sampai kealamatnya.

Sipenipu menelpon lalu berbicara seolah dia telah mengirimkan uang sesuai dengan harga barang yang telah dibelinya yaitu satu setengah juta rupiah. Kemudian dia dengan berbagai alasan terus menyatakan bahwa dia telah mentransfer uang yang sesuai harga tersebut Rp.1.500.000. kerekening saya sementara setelah cek rekening tidak ada uang yang masuk sama sekali alias nihil dan akun normal-normal saja. Keadaan bertambah panas, Lalu setelah berbicara dan berdebat panjang lebar sipenipu menyarankan untuk menghubungi customer servis dari bank tempat dia mengirimkannya. Itu adalah alasan dia untuk memulai aksi sebenarnya. Saya pun mengiyakan saja daripada berpanjang-panjang.

Maka atas kesepakatan bersama diputuskan untuk menghubungi CS bank tersebut. Namun anehnya dia sendiri meminta menghubungi CS bank tersebut dengan memperdengarkan percakapan mereka lewat speaker. Lalu percakapan mereka pun terdengar. Namun benarkah demikian terjadi? Tentu saja itu tidak benar karena itu memang penipuan. Lalu apa yang dilakukan sipenipu?

Ternyata dia merupakan komplotan penipu. komplotan penipu tersebut saling bekerja sama dan berbagi tugas, ada yang bertindak sebagai pencari korban, ada yang bertindak sebagai penelopon korban dan ada yang bertindak sebagai customer service bank. Kemudian lewat kerjasama yang apik dari masing-masing rekannya mereka berusaha mengibuli. Sipenipu lain yang ngakunya CS merupakan salah satu rekannya yang belakangan baru saya ketahui. Bagaimana cara mengetahuinya? Ini merupakan pengalaman dan peajaran penting untuk diketahui.

Beginilah cara mereka menipu berlanjut, setelah penelepon pertama menghubungi customer servis yang merupakan kawannya juga lalu dia menyerahkan agar saya berbicara langsung pada si CS yang adalah temannya juga dengan seolah-olah menggunakan telepon namun pasti berada disampingnya. Lalu seorang dari rekannya yang menyamar seolah sebagai customer services sebuah bank tersebut memandu saya untuk memasukkan ATM dengan alasan kita akan bersama-sama mengecek hasil transaksi.

Begitulah cara sipenipu yang terus menjejali saya dengan kata-kata tipuannya yang menyamar sebagai seorang customer services. Sipenipu yang penuh muslihat tersebut mengarahkan agar saya memasukkan ATM saya lalu terus berkata agar mengikuti instruksinya saja. Sayapun merasa seperti dihipnotis. Lalu kemudian saya memasukkan ATM dan kemudian diarahkan untuk memasukkan nomor yang katanya sebagai kode akses pertama untuk melihat akun padahal sebenarnya tidak.

Disinilah penipuannya, sipenipu mengarahkan kita agar memasukkan ATM lalu dilanjutkan PIN ATM, kemudian mengarahkan kita masuk kemenu transfer, namun ketika kita sadar itu menu transfer lalu dia beralasan, dia berusaha mengalihkan dan berkata itu salah dan bagaimana kalau kita ulang, sipenipu berusaha mengakali dengan kata-kata dan begitulah seterusnya sampai saya merelakan untuk masuk kemenu transfer saja dari pada berlama-lama. karena saya juga ingin tahu apa aksi selanjutnya.

Kemudian setelah masuk ke menu transfer itu, lalu mereka meminta untuk memasukkan nomor kode akses pertama dengan alasan sebagai kode akses masuk. Kode akses tersebut entah kenapa diawali dengan angka nol yaitu 013788549. meskipun dia berkata itu sebagai kode akses pertama namun saya tidak mungkin percaya dan tetap tidak memasukkannya namun lebih memilih untuk mencatat nomor tersebut diselembar kertas.

Kecurigaan saya tersebut rupanya benar sebab Belakangan diketahui bahwa kode akses pertama itu adalah jumlah uang yang akan ditransfer. Mereka mengakali agar maksud angka tersebut tidak diketahui jadi ada angka nol didepan. untung saya catat nomornya.

Selanjutnya setelah itu mereka mengatakan agar saya masuk ke transaksi lain dan masukkan angka yang kata mereka adalah Kode akses kedua dengan nomor yaitu 1091394257. namun belakangan diketahui angka-angka tersebut merupakan nomor rekening sipenipu. Namun awalnya saya tidak menyadari, tetapi setelah berpikir bahwa saya memang sedang ditipu dan tentu tidak mengikuti instruksi sipenipu. Saya pun perlahan menganalisa nomor apa sebenarnya ini.

Setelah saya berpikir dan berTanya keberapa orang maka disimpulkan bahwa itu nomor rekening dan berinisiatif untuk cek di internet banking. lalu setelah dicek itu benar nomor rekening atas nama yang saya rahasiakan dan jika teman-teman ingin tahu boleh masukkan sendiri nomor rekening itu lewat internet banking untuk mengetahui pemilik akun rekeningnya, tapi mungkin saja akun itu sudah diblokir oleh pihak bank karena sudah dilaporkan. Atau mungkin juga belum karena polisi belum berhasil menangkap penjahatnya.

Pada akhirnya walau sipenipu tidak berhasil menipu saya namun saya senang dia rugi pulsa karena melepon saya. Ini merupakan pengalaman unik. Cara sipenipu tergolong hebat dan terorganisir, karena dengan angka diatas setelah saya runut-runut merupakan jumlah uang sebagai kode akses pertama dan nomor rekening sebagai kode akses kedua. mereka cukup pintar namun sayang kepintaran mereka dipergunakan untuk hal-hal kriminal seperti itu. Mereka penipu dengan cara berkomplot dan terencana dan tergolong unik, hebat dan mengagumkan karena mampu merekayasa kasus.

jika saya tidak sigap dan bersikap awas, maka ide mereka yang merencanakan seorang lainnya mengatasnamakan sebagai CS yang adalah teman mereka (sipenipu) mungkin akan berhasil menipu saya. oleh karena itu saya beruntung sadar. namun syaa tidak bisa menjami orang lain bisa seberuntung itu. sebab jika orang lain terlena dan tidak sadar maka tentu akan melakukan pengiriman uang kepada sindikat penipu tersebut. Polisi harus segera turun tangan menangkap kompolotan busuk penipu tersebut.

Kita harus menyadari dan selalu awas ditengah dunia yang rawan. Sebab modus sperti itu sudah mulai beredar. Saya pun baru tahu belakangan setelah diselidiki bahwa rupanya kita diminta mentransfer uang sejumlah RP.13.788.549 yang dikatakan sipenipu adalah sebagai kode akses pertama.

Saya berpesan kepada Setiap orang untuk berhati-hati bahkan penipuan juga telah merambah dibidang keuangan seperti pencurian akun bank dan penipuan pengguna Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Oleh karena itu setiap orang diharapkan agar waspada dengan modus-modus penipuan termasuk modus baru pencurian yang makin cerdik.

Hal itu penting karena jaman sekarang ini para pelaku tak lagi melakukannya dengan cara biasa, melainkan dengan menipu korban dengan memanfaatkan korban yang mungkin terlalu gembira karena seolah mendapat uang, mendapat pembeli maupun mendapatkan hadiah, sehingga mungkin menjadi panik, hilang kendali, sumbringah maupun keadaan lainnya yang menjadikan lupa diri, terlena dan tidak sadar bahwa dirinya sedang ditipu.

Saya menyarankan kepada setiap orang, Terkhususnya bagi orang tua harus berhati-hati, apalagi jika tidak melek teknologi. Jika terlanjur mengikuti instruksi sipenipu maka harus tetap waspada dan Hati-hati menekan angka di ATM terutama pada menu transfer dan memasukkan jumlah uang. Setiap orang Harus terlebih dahulu menganalisa arahan si penipu dengan bijak agar tidak terjebak, sebab sebab dijaman canggih seperti sekarang ini apa yang dulu dikatakan oleh bang "Napi" tidak lah berlaku lagi.

Kita harus menyadari bahwa kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat dan kesempatan melainkan kejahatan dijaman ini memang sudah terencana dan direncanakan dengan rapi, canggih dan berpengalaman. Oleh karena itu menjaga diri dan berbagi informasi adalah kunci utama. Tanggap akan penipuan menjadi sangat penting. Terima Kasih Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun