Mohon tunggu...
Rofinus D Kaleka
Rofinus D Kaleka Mohon Tunggu... Insinyur - Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Orang Sumba, Pulau Terindah di Dunia

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Tarian Wolo Remba SBD Sabet Juara 2 Jambore Pariwisata di TTS

1 September 2019   21:02 Diperbarui: 1 September 2019   21:02 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tarian Wolo Remba, foto adriana r bela

Tarian Wolo Remba dari Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) menyabet juara 2 dalam jambore pariwisata tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2019 yang digelar di Soe, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), pada tanggal 27 s/d 29 Agustus. Jambore pariwisata ini diikuti oleh 10 kabupaten dari 22 kabupaten dan 1 kota madya yang ada di NTT.

Tarian Wolo Remba ini dibawakan oleh  Sanggar Tari Wanno Tura, yang dipilih oleh Dinas Pariwisata untuk mewakili Kabupaten Sumba Barat Daya. Sementara yang menjadi juara 1 adalah tarian dari tuan rumah TTS.

Sabtu, 31 Agustus 2019, saat jumpa dengan pimpinan Sanggar Tari Wanno Tura, Adriana Rangga Bela, di acara pesta adat penguburan orang mati, di kampung Mboro, Desa Mali Iha, Kecamatan Kodi, saya sempat ngobrol dengannya terkait Tarian Wolo Remba.

foto adriana rangga bela
foto adriana rangga bela
Menurut Adriana, tarian Wolo Remba diangkat dari kain tenun ikat Kodi yang bermotif Wolo Remba. Wolo berarti ikat dan Remba berarti jaring menyerupai net. 

"Wolo Remba, suatu lukisan motif berpola ketupat yang direnda sambung menyambung secara utuh dan indah, adalah ciri khas kain tenun ikat masyarakat Sumba Barat Daya. Karya seni warisan leluhur ini, memiliki makna filofis yang dalam yaitu simbol bangunan relasi yang erat dan harmonis antar sesama, dengan para leluhur dan Sang Pencipta, Mawolo Marawi," tutur Adriana.

Tujuannya, lanjut Adriana, yaitu untuk memperoleh berkat yang berlimpah demi mencapai kehidupan yang sejahtera dan bahagia. "Ini terukir jelas melalui motif Bintang dan Mamoli dalam kotak Wolo Remba. 

Bintang adalah simbol (mata) kerbau dan Mamoli adalah simbol hiasan emas sangat berharga. Simbol-simbol ini adalah gambaran kemakmuran dan hanya bisa dicapai melalui relasi yang harmonis antar sesama, dengan para leluhur dan Sang Pencipta. Kain tenun Wolo Remba ini berfungsi sebagai busana pada upacara adat masyarakat Sumba Barat Daya," jelas Adriana.

Dari filosofi dan fungsinya, kata Adriana, maka kain tenun Wolo Remba memiliki nilai budaya dan religius yang tinggi. "Oleh sebab itu karya seni agung leluhur ini harus dilestarikan oleh generasi penerusnya," tandasnya.

foto adriana r bela
foto adriana r bela
Untuk memotivasi generasi penerus supaya bisa menjaga dan melestarikannya,  kata Adriana, maka Sanggar Tari Wanno Tura mengangkatnya dalam bentuk Tarian Kreasi yang berjudul "Wolo Remba". 

Tarian ini, menurut Adriana, menyuguhkan gambaran sekilas bagaimana tahapan-tahapan memproses kapas menjadi selembar kain tenun ikat yang indah. 

"Proses ini dimulai dari menanam biji kapas, memanen kapas dan mengurainya menjadi benang, sampai pada merenda motif yang indah di atas bentangan benang dan kemudian proses akhirnya yaitu menenun," ungkapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun