Pagi hari ini, Selasa 6 Agustus 2019, Dr. Ir. Martini Patria, Kepala Balai Besar Pengawasan dan Sertifikasi Benih, menemani kami dari Jakarta untuk mengunjungi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan di Bogor, untuk menjajaki kerjasama dalam bidang pembangunan komoditi perkebunan di Kabupaten Sumba Barat Daya.
Dari Jakarta ke Bogor, kami menggunakan dua buah kendaraan roda empat. Saya satu kendaraan dengan Wakil Bupati Sumba Barat Daya, Drs. Ndara Tanggu Kaha. Sedangkan dua orang kawan satu kendaraan dengan Dr. Tria, sapaan akrab Martini Patria. Tria sendiri yang menyetir.
Kurang lebih dua jam perjalanan, kami tiba di Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Bogor. Di sini kami diterima oleh Dr. Syafaruddin Deden, Kepala Pusat (Kapus) Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Bogor bersama beberapa peneliti.
Pertemuan ini berlangsung dalam nuansa persahabatan. Ndara Tanggu menyampaikan kondisi komoditi perkebunan di Sumba Barat Daya seperti kopi, kakao, kelapa, cengkeh, tebu dan lain-lain. Kemudian Ndara Tanggu meminta dukungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Bogor untuk berpartisipasi mengembangkan komoditi perkebunan di Sumba Barat Daya dari sisi inovasi teknologi supaya produksi komoditi perkebunan lebih berdaya guna dan memiliki nilai ekonomi yang kompetitif demi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di Sumba Barat Daya.
Dr. Syafaruddin Deden, menyanggupinya dengan senang hati. Bahkan Deden dengan ekspresif mengatakan, "Bapak memang datang di tempat yang tepat."
Di samping itu, Deden juga bersedia jika memang perlu melakukan MOU demi kesejahteraan masyarakat dan daerah Sumba Barat Daya. Dan Deden juga bersedia untuk mengunjungi Sumba Barat Daya sebagai penjajakan awal, setelah Ndara Tanggu memintanya. "Saya akan mengatur waktu dengan kawan-kawan," katanya.
Setelah pertemuan tersebut, Ndara Tanggu menuju Bandara Soekarno Hatta untuk melanjutkan perjalanannya ke Yogyakarta. Di sana ia akan mengunjungi peternakan kambing Etawa dan juga sistem konservasi lahan di Gunung Kidul.
Saya dan kawan-kawan ikut Dr Tria. Namun demi sopan santun dan tidak terlalu menyita waktu Dr Tria, saya mengusulkan kepadanya untuk mengantarkan kami sampai di stasiun kereta Bogor saja.
Di stasiun kami berpisah dengan Dr Tria. Dan akan bertemu lagi dengannya di Yogyakarta, Kamis 8 Agustus 2019.