[caption id="attachment_156253" align="aligncenter" width="614" caption="Mbak Selina Limman, CEO Urbanesia saat presentasi di acara Kompasianival, Desember lalu"][/caption] Urbanesia.com atau biasa cukup disebut dengan Urbanesia, merupakan sebuah situs bergenre lifestyle yang menghadirkan tempat makan, jajan, kesehatan maupun gaya hidup yang berada di Jakarta. Situs yang berdiri pada bulan Oktober 2010 ini, dengan cepat mampu menarik perhatian berbagai kalangan di dunia maya. Awalnya saya mengenal Urbanesia tanpa sengaja ketika tersasar dalam mesin pencarian Google pertengahan Agustus lalu, saat bulan puasa hendak mencari tempat berbuka yang menarik dan unik. Sempat bingung juga dengan tampilan situs yang waktu itu masih kaku, dan penuh dijejali berbagai display tempat makan dari beberapa tempat di Jakarta. Hingga ketika menghadiri acara Hut Kompasiana ketiga, Kompasianival, tanpa sengaja menyaksikan presentasi dari Mbak Selina Limman, perwakilan Urbanesia. Saat itu, saya baru ngeh dengan yang namanya situs Urbanesia. Karena sebelumnya hanya menganggap Urbanesia sama dengan berbagai situs komunitas jual beli yang banyak beredar di internet. Namun, ternyata beda, karena di Urbanesia seorang pengguna (yang telah registrasi) dapat saling memberitahu atau merekomendasi berbagai tempat hiburan, rumah makan atau lainnya. Selain itu juga, bagi pemilik usaha dapat mempromokan produk atau tempat di Urbanesia dengan syarat dan ketentuan yang mudah dipahami. Khusus untuk orang yang ingin mencari sebuah alamat di Urbanesia dapat menemukannya dengan lengkap, karena didukung oleh puluhan ribu tempat atau pelaku di berbagai bidang yang tersedia. Sebagai ilustrasi, saat saya ingin mencari sebuah rumah makan Padang, maka tinggal memasukkan kata kuncinya beserta nama areal yang dikehendaki. Contoh, tidak lama kemudian tampil beberapa pilihan rumah makan Padang yang terdapat di kawasan Jembatan Lima dan sekitranya. Lalu saya klik di urutan teratas, maka akan tampil alamat lengkap, nomer telepon yang bisa dihubungi dan juga foto (kalau restoran tersebut menyediakan). Lalu di situ tertera berbagai ulasan dari orang yang pernah mengunjungi restoran itu. Kalau menurutnya puas, maka akan memberikan tanda bintang yang maksimal, begitu pun sebaliknya. Juga ada fitur peta, yang memudahkan kita untuk menelusuri rumah makan tersebut dari tempat tinggal kita, dengan tampilan jarak kilometer. Begitu pun sama, ketika saya mencari berbagai tempat seperti bengkel, apotek, supermarket, atau pasar tradisional. Semua tersedia lengkap, tinggal kita memilih mana yang menurutnya untuk disinggahi. Apalagi setelah Urbanesia bekerjasama dengan Kompas.com untuk memantapkan langkah mereka dalam percaturan situs penyedia direktori berbagai tempat bisnis dan hiburan. Terbukti saat semalam saya membuka halaman awal Kompas.com, telah tersedia widget pencarian dari Urbanesia.com. Dengan begitu, bukan tidak mungkin Urbanesia yang masih berusia setahun akan menjadi salah satu pemain besar di bidangnya, berkat sinergi dengan Kompas.com sebagai situs berita terbesar di Indonesia. Dan diharapkan dapat juga menampilkan widgetnya di halaman Kompasiana, agar Kompasianer yang ingin mencari sesuatu dapat mudah menemukan dibanding harus berkelana di mesin pencarian. Terlepas dari kelebihan di atas, ada satu hal yang sangat mengganjal, yakni situs Urbanesia ini sangat "berat" sewaktu dibuka. Bahkan untuk halaman Home saja, memerlukan waktu yang lumayan lama entah karena sedang perbaikan atau masih dalam tahap beta. Ini merupakan suatu tantangan tersendiri bagi situs yang masih muda, agar dapat lebih menarik perhatian masyarakat banyak.
*Â Â *Â Â *
[caption id="attachment_156256" align="aligncenter" width="622" caption="Halaman utama Urbanesia.com, saat mencari sebuah restoran dekat tempat tinggal saya"]
*Â Â *Â Â *
[caption id="attachment_156258" align="aligncenter" width="617" caption="Hasil yang saya dapat, ternyata cocok..."]
*Â Â *Â Â *
[caption id="attachment_156259" align="aligncenter" width="614" caption="Widged Urbanesia.com di halaman Kompas.com"]
*Â Â *Â Â *
Djembatan Lima, 18 Januari 2012
- Choirul Huda (CH)