Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Menelusuri Wajah Baru Stasiun Maja, Parung Panjang, dan Kebayoran

18 Mei 2016   05:08 Diperbarui: 4 Juli 2016   03:43 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Stasiun Palmerah pada pagi hari

"MAS Huda, silakan ikut serta dan mengisi nomor 21," demikian chat Mohamad Sobari di aplikasi grup Whatsapp komunitas Tau Dari Blogger (TDB) pada 5 Mei lalu. Sontak, notifikasi dari pria 45 tahun ini bikin melonjak saya kegirangan. Sebab, akhirnya saya kembali bisa mengikuti rangkaian acara bertema #BloggerWisataStasiunDJKA dengan rute dari Stasiun Palmerah menuju Maja.

Pekan sebelumnya (30/4), saya juga turut mengikuti event bertajuk #TurKRL yang diselenggarakan komunitas Jakarta By Train (JBT) yang bersinergi dengan TDB. Saat itu, saya dan puluhan blogger lainnya menelusuri setiap sudut Stasiun Manggarai hingga Gondangdia. Selanjutnya,kami menuju gedung PMI Jakarta di Jalan Kramat Raya dengan singgah di Tugu Tani, Museum Kebangkitan Nasional, dan kedai Ice Cream Baltic.

Kali ini rutenya lebih panjang dengan melewati 15 stasiun dari Palmerah hingga Maja. Selain kedua stasiun itu, kami juga singgah di Stasiun Parung Panjang dan Kabayoran. Yaitu, dalam rangka peresmian ketiga stasiun anyar di Lintas Barat y ang diselenggarakan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Sudah pasti, ini jadi perjalanan yang mengesankan bagi saya. Apalagi, saya sudah menunggu dari pekan sebelumnya saat usul dengan Sobari dan Muchtar Muhamad yang merupakan dua dari tiga pendiri TDB. Kebetulan, saya sudah lama tidak melintasi jalur barat sejak Maret 2014 usai menghadiri pernikahan sepupu di Tigaraksa.

Sebelumnya, saya tidak asing dengan dunia perkereta apian karena sempat jadi atapers pada periode 1997-2007. Hanya, seiring perjalanan waktu dan terkait kondisi sebagai pekerja lapangan membuat saya cenderung menggunakan sepeda motor untuk bepergian sehari-hari. Tak heran jika saya sangat antusias ketika nama saya ada dalam daftar #BloggerWisataStasiunDJKA yang diselenggarakan TDB bersinergi dengan DJKA Dishub.

*       *       *

"RUL, kalo ke Maja kan lewat Tigaraksa. Ntar mampir ke tempat uwak, sekarang kan stasiunnya udah bagus," tutur ibu saya pada Sabtu pagi yang cerah (7/5). Sebelumnya, Ibu dan uwak (bibi) yang tinggal di Perumahan Adiyasa sangat antusias ketika saya ceritakan akan berpesiar dengan KRL Commuter Line dari Palmerah menuju Maja yang melintasi tiga provinsi. Yaitu, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

Apalagi, ketika saya tunjukkan Kartu Multi Trip (KMT) dengan logo TDB sebagai komunitas blogger. Terlebih, kami sebenarnya tidak asing dengan kawasan di barat Jakarta itu karena keluarga berasal dari Pandeglang, Banten.

Kebetulan, saat itu bertepatan dengan hari kelahiran ibu saya. Jadi, pagi harinya setelah doa bersama sekeluarga, kami larut dalam perbincangan mengenai dunia kereta api yang meliputi kondisi stasiunnya. Termasuk mengenai penamaan Stasiun Tigaraksa yang sempat membuat bingung uwak saya karena lokasinya tidak berada di kabupaten Tigaraksa melainkan Solear.

*       *       *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun