Mohon tunggu...
Robbi Gandamana
Robbi Gandamana Mohon Tunggu... Ilustrator - Ilustrator

Facebook : https://www.facebook.com/robbi.belumfull -------- IG : https://www.instagram.com/robbigandamana/

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Humor | Ketika Tuhan Rapat

7 Mei 2019   10:51 Diperbarui: 7 Mei 2019   16:52 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jarene Simbah, ibadah yang keren itu ibadah yang nggak dihubung-hubungkan dengan materi. Ibadah orang yang merdeka. Nggak ada urusan dengan surga neraka, nggak ada urusan jadi kaya atau sugih (podo ae). Urusannya cuman karena rasa syukur.

Semakin hari umat Islam memang semakin matre. Shalat dihubung-hubungkan dengan kesuksesaan materi. Termasuk aku pisan, shalat dhuha agar dapat banyak orderan gambar. Tapi kok yo sik akeh sing gratisan. Alhamdulillah. Mungkin karya gambarku tarafnya masih gratisan (atau masyarakatnya yang nggak punya apresiasi dan empati). Cie ciee curhat.

Onok koncoku sing sregep shalat dhuha soale kepingin dadi pegawai negeri. Tapi sampek saiki gak ketrimo terus. Koncoku sing gak tau shalat malah ketrimo. Tuhan kadang mbingungi kok.

Aku nulis ini terinspirasi postingan seseorang di medsos yang menyatakan bahwa hidup kita adalah cerminan dari shalat kita. Bahwa yang telat jodoh, yang kekayaannya tertunda, yang nggak mapan-mapan, yang kariernya terhambat, itu semua karena sering menunda-nunda shalat.

Shalat yang tepat waktu itu memang membuat kita jadi terbiasa tertib, pandai menghargai waktu. Tapi kalau membuat orang jadi kaya ya nanti dulu. Soale akeh koncoku sing shalate gak karu-karuan (kadang shalat kadang enggak) tapi kariernya moncer, hidupnya mapan, istrinya cantik plus alim, anaknya pinter, mertuanya kaya.

Kalau cuman ingin kaya (materi) nggak pakai shalat yo iso rek. Akeh wong cino sing sugih pol-polan tapi gak pernah shalat blas, lha wong pancen non muslim. Iki sing nggarai wong Jowo iri, akhire nggawe jajanan dijenengi Bol Cino. Wong cino mbales, nggawe jajanan jenengi Bol Kaji. Oalaa...ruwet.

Shalat ya shalat, nggak ada hubungannya dengan kaya atau tidak kaya. Kalau dihubung-hubungkan memang ada hubungannya, tapi nggak linear.

Mengerjakan shalat niatnya ingin jadi kaya (secara materi) itu menurutku kok menyinggung perasaan Tuhan. Pingin sugih yo kerja keras. Dan itu pun bukan jaminan juga. Sakarepe Tuhan. Sing penting istiqomah. Karena yang dinilai Tuhan istiqomahnya, bukan suksesnya.

Pemahaman soal shalat di atas memang bagus dan cocok untuk anak kecil yang ibadahnya masih harus diiming-imingi roti. Tapi nek wis tuwek koyok aweke dewe ngene iki yo wagu. Tuhan ngasih kita kehidupan dunia yang luar biasa, dan kita hanya diperintah untuk menyembahNya..eh lah kok kita masih rewel minta timbal balik.

Tapi sakarepmu rek. tetep asyik ae. Level pemahaman seseorang itu beda-beda. Sing penting shalat, daripada enggak.

Ada lagi yang menurutku sering salah kaprah, soal menangis pada Allah. Ada seorang anak yang kemalingan uang jutaan rupiah, bapaknya menyuruh si anak bersabar dan menangis pada Allah. Menyuruh bersabarnya bagus, tapi menangisnya itu yang perlu diluruskan. Sejak kapan Islam mengajarkan umatnya cengeng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun