Mohon tunggu...
Rizqi Rizal
Rizqi Rizal Mohon Tunggu... Seniman - Tulisan bebas || Blog pribadi

Kamu cari apa ? Ini hanya kumpulan kata yang berserakan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kita Semua Pintar, Kok!

29 Agustus 2017   14:53 Diperbarui: 1 September 2017   17:21 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebanyakan orang mungkin berpendapat, orang pintar adalah orang yg ahli matematika, sedangkan orang yg tidak pintar matematika tidak dianggep pintar. Padahal dari dulu sampai sekarang belajar matematika, trigonometri tidak kita terapkan saat kita ingin parkir mobil. Tidak ada ketika orang parkir mobil "Mundur mundur, 3cm ke sumbu Y 2cm ke sumbu X" tidak begitu kan !?

Sekarang begini, gimana  kalo ada orang yang ahli dalam bidang seni, apakah dia bisa dianggap pintar ? Tentu bisa. Pintar dalam bidang seni tentunya. Karna pintar itu bukan hanya dalam satu bidang saja. Orang yang pintar matematika belum tentu pintar dalam bidang seni, begitu juga sebaliknya.

Sebagian orang mungkin beropini orang pintar itu dinilai dari bagaimana ia aktif di kelas. Lalu bagaimana dengan dia yang berkarya dalam diam !? Karena pintar itu tidak hanya berpatok pada nilai akademik saja.

Seorang pembicara, orator, dipandang lebih pintar dari pada seorang komika atau stand up comedian. Padahal mereka sama-sama berbicara di depan orang banyak. Berani memukakan pendapat. Hanya saja, seorang komika mengemas mengemas apa yang dibicarakannya dalam kemasan komedi. Karna menurut saya, seorang komika itu bukan hanya seorang pelawak yang try to be funny. Tapi mereka adalah seseorang yang kritis terhadap suatu masalah, yang mereka bungkus dalam kemasan komedi, agar lebih mudah diterima oleh orang banyak. Karna apa saja yang di tambahi bubuk komedi pasti akan lebih disenangi. Contohnya, guru yg lucu lebih disukai daripada guru yg galak.

Orang pintar dinilai dari nilai akademiknya !? Tentu tidak ! Nilai tidak menjadi penentu masa depan. Hanya saja menentukan kelulusan. Orang yg nilainya bagus blm tentu jadi orang sukses. Kalau saja kesuksesan seseorang dilihat dari seberapa tinggi IPKnya, bagaimana dgn seniman ? Sastrawan ? Budayawan ? Apakah dia masih butuh IPK besar. Tidak. Yg mereka butuhkan hanya kecerdasan mindset untuk mencari peluang usaha. Dan bagaimana kreatifitas mereka bisa diterima orang banyak dan doa dari orang tua yg selalu diingat.

Karna jika kesuksesan seseorang dilihat dari seberapa tinggi nilai mereka, bagaimana dengan billgates !? Orang terkaya di DUNIA sekelas billgate bahkan pernah di D.O dari sekolahnya. Emha ainun najib, seorang budayawan yang karyanya masih kita nikmati sampai sekarang, beliau bahkan tidak memiliki gelar sarjana. Bilau hanya mngambil kuliah ekonomi sampai semester 2 dan memilih tidak melanjutkannya. Mengutip dari perkataan sujiwo tejo, (beliau juga seorang budayawan yg cukup terkenal dengan karya karya nya dan beliau juga tidak melanjutkan kuliahnya) beliau mengakatakan "orang yang lulus kuliah adalah orang yang meneruskan sejarah, tapi orang yg D.O kuliah adalah orang yang mendobrak sejarah". (Jadi ayo D.O berjama'ah kalau ingin mendobrak sejarah haha, bercanda)

Selalu, dokter selalu dianggap lebih pintar daripada seniman. Padahal belum tentu, karena kita punya bidangnya masing-masing dan pintar dalam bidangnya masing-masing.

Karna kita adalah apa yg kita perbuat berulang ulang. Karna itu, keunggulan atau kepintaran bukan lah suatu perbuatan. Tapi kebiasaan !

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun