Mohon tunggu...
Bung Rizma
Bung Rizma Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Football Blogger - www.pengamatbola.id dan channel YouTube Bung Rizma

Blogger Pengamat Sepakbola sejak 2012 di blog www.pengamatbola.id. Analis Bola dalam program Football Insight di Berita Satu TV selama 5 tahun (2014 - 2019). Top ten Football Analyst di UC News tahun 2017. Analis di website sponsor salahsatu klub Liga Indonesia pada tahun 2015 dan 2019. Untuk kerjasama hubungi WA 081282126529 Saya pernah rutin tampil sebagai Analis dalam Program Football Insight yang tayang di Berita Satu TV selama 5 tahun (2014 - 2019) Semua ulasan saya bisa dibaca di Blog pengamatbola.id atau ditonton di channel YouTube Bung Rizma

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Indra Sjafri Tetap Layak Jadi Pelatih Timnas Senior

11 Desember 2019   22:48 Diperbarui: 11 Desember 2019   22:58 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Tolong disampaikan dan ditulis di koran, bila perlu di semua media Indonesia bahwa Indra Sjafri adalah pelatih yang punya progress baik dan sekarang siap kalau ditunjuk sebagai pelatih timnas senior Indonesia". Ucapan ini dilontarkan Indra Sjafri di depan para wartawan sebelum laga final sepakbola Sea Games 2019 melawan Vietnam.

Ada yang salah dengan ucapan ini? Tidak ada.

Ucapan ini kemudian jadi "gorengan" media ketika Indonesia justru kalah telak 0-3 dari Vietnam. Indra Sjafri lantas dikesankan sebagai pribadi yang sombong, takabur, menjurus ke arogan.Dan saya tidak sependapat dengan penilaian tersebut.

Sejak namanya mencuat kala membawa generasi Evan Dimas dkk menjadi juara Piala AFF U19, Indra Sjafri memang sering menampilkan dirinya sebagai sosok yang penuh percaya diri. Pria 56 tahun tersebut memilih bersikap optimis ketimbang realistis agar mental anak asuhnya tidak kalah sebelum memasuki lapangan hijau. Baginya, sepakbola adalah 11 lawan 11 dan kedua tim sama-sama punya peluang menang.

Anda tentu masih ingat saat Evan Dimas dkk menjalani kualifikasi Piala Asia U19 dan dihadapkan pada raksasa Asia Korea Selatan. Kala media-media Indonesia mengapungkan realistis agar tidak kalah melawan Korea Selatan dan berharap Indonesia lolos sebagai salahsatu runner up terbaik, Indra justru mengusung optimisme dengan pernyataan legendarisnya "Tidak ada yang tidak bisa dikalahkan, hanya Tuhan yang tidak bisa dikalahkan"

Terdengar optimis? Ya.

Dan kemudian sejarah mencatat, skuad asuhan Indra Sjafri menang dengan gagah berani atas Korea Selatan dan melenggang ke putaran final Piala Asia U19. Meski kemudian gagal berbicara banyak di turnamen tersebut, Indra tetap tidak kehilangan pesona.

Bali United yang tengah merintis jalan menjadi klub profesional yang "benar-benar profesional" merekrutnya. Kinerja Indra Sjafri di klub ini memang tidak bisa dikatakan memukau meski juga tidak bisa dikatakan buruk. Bali United hanya beredar di papan tengah. Indra lantas kembali ditunjuk PSSI untuk menangani tim Garuda Muda generasi Egy Maulana Vikri.

Bak berjodoh dengan anak-anak muda, Egy dkk tampil menawan di tangan Indra Sjafri. Gaya permainan menarik yang dipertontonkan generasi Evan Dimas dkk hidup kembali. Walau hanya mentok di semifinal Piala AFF U19, skuad asuhan Indra Sjafri tetap menjadi kesayangan publik sepakbola nasional.

Proses dan progres lantas tidak berbohong. Generasi Egy dkk yang beranjak naik ke level U22 dituntun Indra Sjafri menjuarai Piala AFF U22. Pencapaian yang membuat Indra Sjafri jadi salahsatu pelatih Indonesia yang paling sukses di level timnas usia muda. Jangan lupakan pula kiprah tim yang sama di Piala Asia U19. Egy dkk mentas sampai perempat final dan nyaris lolos ke Piala Dunia U20.

Nah, dengan sederet catatan tersebut, wajar jika Indra Sjafri mengatakan bahwa dirinya adalah pelatih dengan progres baik dan siap jika ditunjuk menangani timnas senior. Indra merintis jalan menuju kesana dengan menukangi tim di level U19 dan U22. Dalam prosesnya, Indra pula yang membidani dua generasi juara Asia Tenggara yang diwakili generasi Evan Dimas dan generasi Egy Maulana Vikri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun