“Damn.. I can’t.” -Libra.
“I told you, I wanted to be friends with you. (means.. couldn’t move on too)” -Aquarius.
“When I am done, it’s done.” -Taurus.
“Yes I can, but I still need that one IF I need something.” -Leo.
“Of course I can’t… if the attachment couldn’t be vanished.” -Cancer.
“I pretty much can do that, if I have a new person :)” -Virgo.
**
Tiga setengah bulan lamanya Ben menjalin hubungan dengan Kifani, begitupun lamanya ia melakukan persaingan ketat secara dingin dengan Ayla, mantan nya. Udara dingin di kala Rabu sore tersebut membuat suasana Ben menjadi semakin dingin dan mencekam dengan pikirannya yang selalu dihantui akan bayang-bayang Ayla— yang tidak dapat dengan mudah luput darinya. Ben yang sedang santai bercengkrama dengan kerabat dekat satu atar kos nya, Hanna Maulina dan Alin Rahayu, tiba-tiba terkejut dengan saut panggilan namanya dari luar kamar. “Ben.. ini aku Ayla.”
“Damn.. mau apa dia? Kenapa tiba-tiba datang? Benar firasatku selama ini yang dihantui olehnya.” Pikir Ben dalam hati. Sontak Ben bangun dari duduknya dan berdiri sambil memerhatikan kedua temannya.
“Hah? Sumpah itu Ayla?! Ngapain nyet dia ke sini??” Bisik Hanna pada Ben dan Alin.
“Diemin aja, sumpah Ben lo diemin aja, ngapain lo ladenin lagi sih” Balas Alin geram.