Mohon tunggu...
Riyadh Darius
Riyadh Darius Mohon Tunggu... karyawan swasta -

belajar menguntai kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bicarakanlah!

7 Juli 2012   17:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:12 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin semua orang membicarakan sepakbola dan piala eropa. Tim-tim sepak bola benua Eropa menjadi berita besar dan semua memandangnya. Sesuatu yang biasa dibicarakan akan diingat-ingat. Sebaliknya jika jarang dibicarakan, akan terlupakan lalu cenderung tak di pandang.

"Hal Kecil" jika biasa dibicarakan akan menjadi "Besar", sedangkan "Hal Besar" jika jarang dibicarakan, akan menjadi "kecil & dilupakan"

Lihatlah saat ini, banyak hal kecil dalam pandangan Allah tapi selalu dibicarakan oleh manusia sehingga semua memandang besar. Namun Lihatlah pula banyak hal besar dalam pandangan Allah tapi jarang ingin dibicarakan oleh manusia, akhirnya dipandang kecil oleh manusia

Sepakbola, artis, seni, bangunan dan sebagainya adalah hal kecil dalam pandanganNya tetapi dipandang berlebihan oleh manusia maka besarlah ia bagi kebanyakan manusia. Namun perkara sholat, akhirat, kematian adalah hal besar tapi jarang sekali dibicarakan oleh manusia sehingga menjadi kecil di mata manusia.

Ketika duduk-duduk dan berkumpul bersama para manusia, jarang yang membicarakan pentingnya sholat dan amal sholeh, tetapi bicara aib orang, sepakbola, karya manusia, artis tak henti-henti dibicarakan.

Ketika duduk-duduk dan berkumpul bersama para manusia, jarang membicarakan tentang kematian dan kehidupan akhirat, kebanyakan masih berangan-angan umur diberi panjang.

Yakinlah, tidak ada hal sepele atau hal kecil dalam urusan Agama dalam pandangan Allah, dunia dan seisinya tidak lebih mulia dari 2 rakaat sholat sunnah. Maka, bicarakanlah hal-hal besar dalam pandangan Allah SWT, sesungguhnya mulut dan hati sungguh dekat jaraknya, tapi butuh waktu lama untuk menyampaikan ucapan lisan tertanam dalam hati.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun