Mohon tunggu...
Rita Kum
Rita Kum Mohon Tunggu... Pramusaji - Pramusaji

Perempuang yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pondok Pesantren Tak Kalah dengan Sekolah Reguler

4 Oktober 2019   22:00 Diperbarui: 4 Oktober 2019   22:10 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekitar satu dekade ini para orang tua cenderung menyekolahkan atau menitipkan anak-anaknya ke pondok pesantren, untuk sekadar belajar mengaji atau menempuh pendidikan formal berbasis agama. Ada juga orangtua yang menitipkan anak-anaknya mendalami ilmu agama saat liburan semester atau dalam jangka waktu tertentu.

Pondok pesantren adalah system pendidikan  agama yang juga mencakup pendidikan regular dengan berbasis agama. Peraturan dalam pondok memang lebih ketat dibanding sekolah reguler terutama soal interaksi dengan dunia luar. Semisal kepemilikan dan penggunaan telepon seluler. Nyaris satu minggu penuh para santri tidak diperbolehkan untuk memakai telepon seluler sehingga focus pada pengajaran di pondok pesantren. Begitu juga pertemuan dengan keluarga inti (ayah ibu, kakak adik , biasanya baru bisa dilakukan pada akhir pekan) Apalagi yang dinamakan bertemu dengan pacar dll, tak akan pernah dilakukan.

Namun sebenarnya pondok pesantren tidak hanya belajar mengaji kitab kuning saja. Selain ilmu agama , pondok pesantren juga mengajarkan ilmu agama, akhlak, kemandirian bahkan nasionalisme. Ajaran ini tidak muncul dari ruang hampa, tetapi didasarkan rasa percaya dan ketaqwaan kepada Tuhan. Karena dalam agama tidak saja mengajarkan umat muslim bershalih pada Allah tetapi juga shalih kepada sesama.

Hal ini justru membuat anak-anak yang tumbuh di pondok pesantren akan lebih kuat dibanding anak-anak reguler. Mereka belajar agama dan juga belajar ilmu-ilmu seperti layaknya sekolah regular, seperti matematika, fisika, kimia dan lain-lain. Pengertian kuat di sini karena secara keilmuan akan lebih lengkap dibanding sekolah regular. Oleh karena itu maka tak heran banyak orangtua yang lebih memilih menitipkan ke pondok pesantren dibanding sekolah regular.

Karena itu disahkan UU Pesantren semakin menguatkan posisi pesantren di dunia pendidikan. Bahwa lulusan pondok pesantren tidak kalah dengan lulusan sekolah regular, bahkan insyaallah akan lebih bagus karena mereka belajar lebih banyak dan lebih kuat dibanding sekolah regular.  Tak usah kawatir jika masih ada orang yang melecehkan lulusan Madrasah misalnya. Mereka yang hanya bisa mencela pada dasarnya tidak mengetahui yang sebenarnya.

Karena itu banggalah jika Anda atau anak Anda adalah lulusan pondok pesantren. Mereka punya nilai lebih dan selalu berusaha mandiri dan memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun