Mohon tunggu...
Rianty Tayu Syafna
Rianty Tayu Syafna Mohon Tunggu... -

Hadapi hidupmu dengan senyuman, dear

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[FFK] Balada sia-sia: Pendekar cinta

19 Maret 2011   06:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:39 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13005161621652946482

[caption id="attachment_97031" align="aligncenter" width="150" caption="google"][/caption]

matahari hilang. rembulan menyia-sia. malu. malam apa ini? lalu, gerimis menyanyikan luka malam yang ruah tujuh purnama. menebas. musuh hilang nyawa. tujuh purnama. ia mencari lirih sayup cinta

ah, kaukah yang tersenggol rindu menukik?

Penantian pendekar pedang naga, sebuah pertarungan ujung nyawa bertemu musuh di seberang sana, kedua pedang pecah cahaya

darah bagai anggur mengair dari gunung batu tebasan saling beradu, membahana sampai ke langit

pendekar pedang naga, meloncat seperti srigala menebas lawan punya kepala, jatuh tubuhnya, tak bernyawa melebur darah dan nanah

seribu kelelawar melintas sunyi merekah di bilik kesubana ini nyawa punya siapa. bunga sakura. mana ziyi-ku. mana kasih-ku.

bulan tembaga muncul dari balik cemara.

sang pedang naga bertanya pada angin, pada riak telaga, pada awan kau di mana kekasihku? tiada jawab tiada tanda, sirna tanpa bekas apalagi jejak. terlalu lebur menyatu pada tanah basah

........ ........

Catatan : UNTUK MEMBACA TULISAN PARA PESERTA FFK YANG LAIN MAKA DIPERSILAKAN MENGUNJUNGI BLOG KF sbb: KampungFiksi@Kompasiana

Kolaborasi Trio Kwartet

Rianty Tayu Syafna + Granito Ibrahim + Fera Nuraini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun