Mohon tunggu...
Ris Sukarma
Ris Sukarma Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pensiunan PNS

Pensiunan pegawai negeri, sekarang aktif dalam pengembangan teknologi tepat guna pengolahan air minum skala rumah tangga, membuat buku dan fotografi. Ingin berbagi dengan siapa saja dari berbagai profesi dan lintas generasi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pengolahan Air Sederhana dengan Saringan Keramik, Tinjauan Aspek Finansial (5)

20 Desember 2009   13:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:51 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tinjauan aspek finansial belum dicek melalui kajian lapangan, akan tetapi dari perhitungan sederhana yang penulis lakukan, harga air produksi saringan keramik jauh lebih murah dari harga air kemasan. Analisa dilakukan melalui perbandingan harga antara air kemasan dan air produksi saringan keramik, keduanya dibandingkan karena sama-sama bisa diminum langsung tanpa dimasak terlebih dahulu. Harga air kemasan dalam ‘galon' (botol besar yang berisi 4 galon atau sekitar 19 liter air siap minum) adalah antara Rp3.500 (untuk air kemasan tidak bermerek) sampai Rp11.000 (untuk air kemasan bermerek). Ambillah harga paling murah (Rp3.500) atau sekitar Rp184,20 per liter. Harga rata-rata air PAM bervariasi dari satu kota ke kota lain, apabila harganya katakanlah Rp 2500/m3, artinya harga air PAM per liternya adalah dua setengah rupiah saja (saya tidak bisa membayangkan jumlah sekecil ini). Artinya air kemasan 75 kali lebih mahal dari harga rata-rata air PAM , meskipun memang air PAM belum semuanya bisa langsung diminum. Dengan menggunakan saringan keramik sebagai pelengkap di rumah tangga, maka air PAM yang tidak layak minum menjadi bisa diminum langsung tanpa direbus terlebih dahulu. Dengan harga saringan keramik yang murah meriah, pengeluaran kita sehari-hari bisa banyak dihemat.

Di kelurahan Penggilingan yang penulis kunjungi, satu rumah tangga dengan lima anggota keluarga rata-rata membeli tiga ‘galon' per minggu, atau 12 ‘galon' perbulan, setara dengan 228 liter perbulan. Artinya satu rumah tangga menghabiskan Rp42.000/bulan atau Rp504 ribu pertahun. Harga satu unit saringan keramik yang beredar saat ini adalah Rp125.000, yang dapat dipakai selama tiga tahun (umur rata-rata saringan keramik secara teori bisa mencapai tujuh tahun). Dengan menggunakan air sumur yang ada dirumahnya (airnya gratis), maka satu keluarga yang sama akan menghabiskan uang sebanyak Rp125.000 untuk tiga tahun, atau Rp3.472/bulan atau Rp41.700 per tahun. Ini artinya air kemasan 12 kali lebih mahal dari air produksi saringan keramik. Penghematan sebanyak Rp460 ribu pertahun akan sangat berarti bagi masyarakat yang kurang mampu.

Saringan keramik di rumah Ibu Saodah di Kelurahan Penggilingan (foto oleh Penulis)

Sebagaimana banyak diberitakan, air kemasan (yang tidak bermerek) banyak yang diragukan kualitasnya. Air kemasan dari produk bermerekpun, meskipun kualitas produknya terjamin, tapi dengan proses pengangkutan yang panjang di perjalanan, dimana botol kemasan mungkin terkena sinar matahari yang cukup lama, maka akan terjadi proses yang bisa menimbulkan racun Bisphenol A (BPA) penyebab penyakit kanker, akibat proses pemanasan dalam botol plastik sepanjang perjalanan (Binder, 2008). Untuk itu dianjurkan agar apabila terpaksa harus membeli air kemasan, jangan disimpan terlalu lama di dalam mobil atau di tempat yang terkena sinar matahari secara langsung. Air dalam kemasan memang sangat praktis karena bisa dibawa kemana-mana, terutama kalau kita sedang dalam perjalanan. Kalau memang air kemasan tetap kita perlukan dalam perjalanan, sebaiknya segera dihabiskan dan jangan disimpan terlalu lama, kecuali kalau dimasukkan dalam lemari es. Demikian pula botol bekas air kemasan jangan digunakan lagi, langsung dibuang setelah selesai dipakai. Seperti diketahui, plastik yang digunakan sebagai botol air kemasan umumnya terbuat dari PET (polyethylene terephthalate). Plastik jenis ini direkomendasikan hanya untuk sekali pakai.

Dalam tulisan berikut akan diuraikan secara lengkap rancang bangun dan hasil uji coba saringan keramik yang penulis lakukan.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun