Mohon tunggu...
Ris Sukarma
Ris Sukarma Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pensiunan PNS

Pensiunan pegawai negeri, sekarang aktif dalam pengembangan teknologi tepat guna pengolahan air minum skala rumah tangga, membuat buku dan fotografi. Ingin berbagi dengan siapa saja dari berbagai profesi dan lintas generasi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pengolahan Air Sederhana dengan Saringan Keramik, Hasil Riset dan Penelitian (3)

15 Desember 2009   09:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:56 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignleft" width="300" caption="Foto: WSP Cambodia"][/caption]

John Harris, peneliti lainnya, tertarik dengan aplikasi dan aspek keberlangsungan pemakaian saringan. Dia meneliti hal ini dalam rangka tesisnya untuk mendapatkan gelar master di Universitas Oxford (2005). Harris menemukan bahwa selain kegunaannya, ternyata tingkat penerapan dan pemakaian saringan keramik untuk jangka panjang masih cukup rendah. Meskipun penelitiannya mencakup berbagai jenis pengolahan setempat (termasuk saringan keramik), hasilnya tampaknya kurang menggembirakan. Banyak dari proyek pengolahan setempat yang tidak berlanjut.  Kegagalan ini, menurut dia, karena hal-hal berikut: (i) akses dan pemakaian - mendapatkan produk yang berguna untuk konsumen dan jaminan penggunaan yang benar; (ii) kesadaran dan promosi - membangun kesadaran akan kegunaan produk dan membuat para pengguna akhirnya membelinya; (iii) biaya dan kemampuan konsumen - harus ada jaminan bahwa harga produk terjangkau, terutama berkaitan dengan kebiasaan dalam membelanjakan uang dari masyarakat sararan; (iv) aspek bisnis - karakteristik produk dan pasar dimana produk dijual yang tidak selalu mengikuti kaidah bisnis yang biasa; dan (v) hambatan politis dan administratif  - kesulitan mendapatkan dukungan politis dan masalah administratif yang mendukung penerapannya.

Dia yakin bahwa pendekatan komersial bukanlah obat mujarab, dengan alasan bahwa (i) karena kegagalan sebelumnya dalam mencapai kelayakan komersial, adalah spekulatif untuk mengira bahwa hal ini juga akan terjadi dimasa datang; (ii) mengharapkan pengembalian secara komersial akan mengesampingkan aspek pemanfaatannya untuk kesehatan umum; dan (iii) keinginan untuk mencapai sasaran komersial sekaligus perbaikan kesehatan adalah dua hal yang bisa kontradiktif. Meskipun demikian, kesempatan di masa datang terbuka lebar. Ada enam faktor yang membantu pendekatan pengolahan setempat ini memiliki kelayakan komersial, antara lain adalah (i) memperbaiki dan meningkatkan posisi produk; (ii) mendorong kesadaran akan kesehatan; (iii) menawarkan pengolahan setempat sebagai pilihan; (iv) mengadaptasi praktek-praktek bisnis; (v) mencari alternatif model yang layak; dan (vi) fokus pada peningkatan kualitas produk.

Kelayakan saringan keramik juga dipelajari oleh McAllister (2005). Tujuan penelitiannya adalah untuk menyiapkan pedoman dalam pengembangan teknologi saringan air, membandingkan lima jenis saringan air yang ada saat ini berdasarkan pedoman, dan memberikan rekomendasi kepada PBB untuk penggunaannya. Saringan dengan lapisan perak merupakan salah satu dari jenis saringan yang diteliti, termasuk saringan dengan oksida besi, saringan plastik mikro, saringan karbon aktif dan pemanasan dengan matahari. Hasil analisa menunjukkan bahwa tidak ada satupun dari saringan tersebut bisa sepenuhnya menghilangkan virus atau bahan kimia. Suatu hal yang tidak ideal memang, tapi ada harapan kedepan. Semua saringan yang dianalisa dapat menghilangkan sampai 95% bakteri dalam air dengan pengecualian saringan arang.

Riset lainnya yang didukung GTZ (Mei 2007) dilaporkan pada lokakarya penggunaan saringan keramik di Yaman. Proyek ini, yang melibatkan perajin traidisional Yaman, dimulai dengan mendorong para perajin membuat pot irigasi sebagai alat untuk mengurangi jumlah air yang digunakan dalam pertanian pada masyarakat miskin di Yaman. Pada saat yang sama, ada keinginan untuk membuat saringan air dari keramik. Sebanyak 500 saringan air telah diimpor ke Provinsi Shabwa di selatan dimana masyarakat penerima menyambutnya dengan sangat baik.

Penelitian paling mutakhir adalah yang dilaksanakan oleh Water and Sanitation Program -  East Asia and Pacific region (WSP-EAP) dalam penggunaan saringan keramik di Kamboja (Agustus 2007). Program yang sudah berjalan selama empat tahun ini (2002-2006) disimpulkan memiliki "hasil yang menjanjikan yang menyimpulkan bahwa intervensi yang dilakukan dapat secara efektif meningkatkan kualitas air dan memberikan sumbangan yang besar dalam peningkatan kesehatan bagi masyarakat yang menggunakannya". Beberapa temuan penting dari penelitian ini adalah bahwa:

(i)                 pemakaian saringan berkurang rata-rata 2% per bulan sesudah pemasangan, utamanya karena pecah;

(ii)               pemantauan terhadap penggunaan saringan sesuai berjalannya waktu membuktikan bahwa saringan digunakan dengan alasan dan pertimbangan sebagai berikut:

a.      hal-hal yang berkaitan dengan air, sanitasi, dan PHBS di rumah,

b.      investasi oleh penghuni rumah atas teknologi yang ditawarkan, dan

c.       penggunaan air permukaan sebagai sumber air yang utama;

(iii)             saringan mereduksi bakteri E. coli/100 ml sebesar 98% dalam air yang disaring versus air yang tidak disaring, meskipun dalam beberapa kasus kinerjanya bisa melampaui  99.99%;

(iv)              efektifitas pengurangan mikroba tidak tercatat dalam kaitannya dengan lama penggunaan;

(v)                saringan bisa secara efektif mereduksi organisme indikator bakteri, tapi kemungkinan bisa tercemar lagi pada saat dibersihkan dengan kain yang kotor; dan

(vi)              saringan berhubungan dengan pengurangan diare sampai 46% apabila dibandingkan dengan penduduk yang tidak menggunakan saringan, ini merupakan intervensi perbaikan kualitas air yang paling efektif pada tingkat rumah tangga.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun