Mohon tunggu...
Risma Indah L
Risma Indah L Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan penikmat hobi

Menulis mencoba menginspirasi Mendidik mencoba memberdayakan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bersahajanya Kampung Wutik, Hingga Senja di Kajuwulu

18 Desember 2019   04:49 Diperbarui: 18 Desember 2019   05:01 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota pertama yang saya kunjungi di Flores sebenarnya adalah kota Ende. Meskipun perjalanan itu sudah berlangsung sangat lama, di pertengahan tahun 1997. Sebuah perjalanan traveling dengan tujuan utama Danau Kelimutu di Kabupaten Ende.

Dok. Pribadi. Satu-satunya foto kenangan yang ada saat perjalanan pertama. Dalam KM. Pangrango. Diabadikan oleh teman yang bertemu di perjalanan
Dok. Pribadi. Satu-satunya foto kenangan yang ada saat perjalanan pertama. Dalam KM. Pangrango. Diabadikan oleh teman yang bertemu di perjalanan

Tetapi seribu sayang saya tak dapat bercerita banyak dengan gambar untuk perjalanan yang pertama ini. Karena kamera yang hilang entah karena terjatuh atau dicuri orang, ketika kami nyasar di kota dingin Bajawa. 

Satu memori yang tak akan terlupa bahwa ketika KM. Pangrango yang saya tumpangi waktu itu sejenak berlabuh di Waingapu-Sumba. Disanalah saya bertemu seorang pemuda asal Maumere, yang saat ini menjadi suami saya (ehem...). Inilah poin yang paling menarik bagi saya di perjalanan pertama ini hehehe...

Kesempatan kedua mengunjunugi Flores kali ini ke sebuah desa nan bersahaja, Kampung Wutik. 

Dok. Pribadi. Berposes dengan Ina Akar dan Ama Densius di rumah mereka (Kampung Wutik)
Dok. Pribadi. Berposes dengan Ina Akar dan Ama Densius di rumah mereka (Kampung Wutik)

Saat itu perjalanan saya tempuh bersama KM Sirimau dari pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Turun di Larantuka Flores Timur, kemudian melanjutkan perjalan dengan bis sekitar 4 jam menuju Maumere

Dok.Pribadi. Di KM. Sirimau
Dok.Pribadi. Di KM. Sirimau

Terletak sekitar 12 kilometer dari ibukota kabupaten Sikka, Maumere. Anda akan merasakan dinginnya udara Wutik saar mulai memasuki jam 4 sore hari.

Bukan karena merupakan tempat wisata yang viral apalagi spektakuler. Hanya saja sepasang suami istri yang saya kunjungi di kampung ini adalah kakak dari kenalan baik saya ketika di Jakarta

Saya menumpang  di rumah Ama Densius dan Ina Akar.  (Ama : Bapak, Ina : ibu). Rumah mereka sangat sederhana tetapi bersih. Separuh dinding terbuat dari batako tanpa plester, bagian dinding atas masih terbuat dari halar (bambu yang dipipihkan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun