Mohon tunggu...
Marisa Efriani Xena Latuconsina
Marisa Efriani Xena Latuconsina Mohon Tunggu... -

Mahasiswi. Sedang menempuh pendidikan S1 HUKUM di Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Suka Membaca, Menulis, Fotografi, Musik. Aktifitas sejauh ini menjadi anggota muda di Media Parahyangan (Unit Kegiatan Mahasiswa Unpar di bidang jurnalistik) dan aktif di BOM EVENT ORGANIZER. Berharap bisa mengembangkan diri ke arah yang lebih baik :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta yang Menangisi Luka

26 Oktober 2011   10:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:29 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sempat padanya (cinta) ku bertanya.

Gerangan apa dia(cinta) menangis?

Jawabnyalukapergi dan menghilang.

Kutanya kemana?

Jawabnya tak tahu.

Aku merasa heran./Mengapa kau menangis? Harusnya kau bahagia./ Tak adaluka makakau (cinta) akan menjadi utuh tak tergores, takkan pernah meneteskan air mata. /Takkan ada sedih hanya tawa.

Dia (cinta) diam dan tersenyum pahit.

Kau Tanya mengapa?

Jawabnya kau pun tahu, katanya: aku (cinta) takkan sempurna jika tak bersamaluka./ Karenalukayang mengajarkan seperti apa aku (cinta) yang sesungguhnya./ Tanpalukaaku (cinta) hanya kepalsuan dibalik tawa, aku (cinta) takkan pernah tahu bagaimana cara bangkit dari keterpurukan./ Tanpaluka, aku (cinta) tak pernah sekuat ini.

Dia (cinta) balik bertanya. Kau tahu mengapa kau sekuat ini sekarang? Pernahkah kau sadar?

Karena ada aku (cinta) dan dia(LUKA)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun