Mohon tunggu...
Dwi Rini Endra Sari
Dwi Rini Endra Sari Mohon Tunggu... -

Lahir di Jakarta...smp-kuliah di Jogja kembali lagi ke Jakarta untuk mengabdi kepda negara di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Waspada Hujan Mengguyur Jalur Arus Mudik Lebaran

19 Juni 2017   14:59 Diperbarui: 19 Juni 2017   15:36 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seminggu lagi, sebagian besar warga masyarakat melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman mereka masing-masing . Terlebih terdapat keputusan Presiden RI  No. 18 Tahun 2017 tentang penetapan cuti bersama pada 23,27,28, 29, dan 30 Juni 2017.  Kondisi ini tentunya menjadi perhatian  pemerintah untuk mendukung kelancaran arus mudik lebaran 1438 H.  Menyadari kondisi ini, BMKG memandang perlu untuk memberikan penjelasan tentang informasi perkembangan kondisi cuaca dan  iklim di wilayah Indonesia terutama di daerah jalur arus mudik lebaran kepada publik sehingga diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dalam melakukan perjalanan mudik lebaran.

Sementara itu, guna mendukung penyebaran informasi cuaca, iklim, kualitas udara, dan gempa bumi kepada masyarakat secara cepat, tepat, luas, dan mudah dipahami, maka BMKG pun melakukan launching upgrade isi dan fitur pada aplikasi info BMKG  berbasis IOS dan Android, salah satunya informasi cuaca Maritim & Penerbangan yang dapat diakses melalui aplikasi tersebut.

Seperti yang kita ketahui di tengah-tengah masyarakat muncul pertanyaan, “Bagaimana kondisi cuaca di jalur arus mudik? Mengapa musim kemarau tetapi masih ada hujan, dan kapan puncak musim kemarau?” Menjawab pertanyaan itu, BMKG menjelaskan bahwa kejadian hujan di beberapa wilayah, seperti Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Jawa Timur, Banten Maluku, Riau, Jambi,  Riau, Papua dan Sulawesi Selatan diakibatkan adanya Anomali suhu muka laut 1 – 2,5 derajad celcius di sekitar  wilayah Slt. Malaka, S. Hindia Brt Aceh - Lampung, Slt. Karimata, L. Jawa, L.Natuna, Perairan NTT, L. Timor, L. Flores, L. Banda, Tlk. Bone,  L. Sulawesi, L. Seram Tlk. Cendrawasih dan S. Pasifik utara Papua sehingga mengakibatkan menambahkan pasokan uap air.

Sementara angin umumnya bertiup dari Timur – Tenggara. Kecepatan angin signifikan di Laut Flores, Laut Banda, Maluku, Laut Arafura, Papua bag. Selatan. Kelembapan udara di lapisan 850 -700 mb  cenderung basah pada awal Juni 2017 sehingga proses konveksi lokal masih dapat menyebabkan hujan di beberapa lokasi

Terkait kondisi cuaca pada periode mudik-lebaran, bahwa pada periode arus mudik 19-25 Juni 2017 diperkirakan hujan masih akan terjadi di wilayah Sumatera Utara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua Barat serta Jawa bagian Barat dan Tengah.

Menjelang Lebaran 2017, kondisi cuaca diperkirakan akan bervariasi. Di Wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara cuaca cenderung cerah-berawan. Beberapa lokasi masih terdapat potensi hujan ringan-sedang pada sore hari, khususnya di Jawa bagian Barat sehingga masyarakat yang berkendara dihimbau agar tetap mencermati daerah-daerah yang berpotensi hujan yang berpotensi memicu resiko kecelakaan.

Pada saat lebaran, 25 Juni terjadi Hujan ringan sedang  berpeluang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, Papua, Jawa Tengah dan Jawa Barat, sementara hujan sedang-lebat terjadi di Kalimantan Utara dan Papua Barat.

Sementara Pada periode libur lebaran (26 Juni-2 juli 2017) diperkirakan hujan intensitas sedang lebih banyak terjadi di Wilayah Sumatera, Kalimantan Barat dan Tengah, Sulawesi tenggara dan Maluku. Sedang di Jawa bagian Barat masih berpotensi terjadi hujan ringan.

Akan tetapi, pada awal Juli 2017 (2-9 Juli 2017) wilayah Sumatera dan Kalimantan Barat yang tadinya ada peluang hujan intensitas sedang, justru relatif kering sehingga perlu diwaspadai terjadinya kebakaran hutan, sementara hujan lebat akan terjadi di Wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua Barat.

Pada periode Mei – Juni sebagian wilayah Indonesia (38%) sudah masuk musim kemarau. Sedangkan di wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Sekitar Khatulistiwa peluang hujan masih tinggi. Awal Musim Kemarau tahun 2017 di sebagian besar wilayah di Indonesia diprakirakan MUNDUR (48.2%), SAMA (33.5 %) dan MAJU (18.3 %). Puncak Musim Kemarau 2017 diprakirakan  bulan Juli – September 2017.

Musim kemarau yang akan berlangsung Juni sd Oktober 2017 diprediksi tidak akan sekering 2015 dan tidak sebasah 2016.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun