Mohon tunggu...
Dwi Rini Endra Sari
Dwi Rini Endra Sari Mohon Tunggu... -

Lahir di Jakarta...smp-kuliah di Jogja kembali lagi ke Jakarta untuk mengabdi kepda negara di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kesiapan Negara Kawasan Asia Pasifik Hadapi Bencana

10 Juli 2017   14:27 Diperbarui: 12 Juli 2017   11:17 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Daerah Asia Pasifik merupakan suatu kawasan yang rawan bencana alam.  Jumlah penduduk yang tinggi di Wilayah Asia Pasifik pun menjadikan wilayah ini kawasan asia Pasifik sering terjadi bencana alam badai topan, gempa bumi, dan tsunami.  Kondisi ini menjadikan Asia Pasifik menjadi salah satu sorotan dunia, termasuk lembaga sosial lembaga donor Internasional seperti Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia Pasifik United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UN ESCAP).

Hingga saat ini, telah program yang dilakukan di negara-negara Kepulauan pasifik (Pacific Island Countries, PICs) untuk membantu negara-negara PIC agar siap menghadapi dan mengantisipasi resiko yang ditimbulkan oleh ancaman cuaca dan iklim ekstrim.

 UN-ESCAP (United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pasifik) bersama dengan BMKG telah melakukan kegiatan pelatihan terkait pengkajian resiko bencana dan sistem peringatan dini dengan menerapkan sistem GIS dan penginderaan jauh di negara-negara Pasifik (Training on multi-hazard risk assessment and early warning systems with applications of space and geographic information systems in Pacific island countries) dengan bantuan dana dari Pemerintah Jepang.  

 Indonesia dalam hal  ini BMKG diakui oleh dunia telah memiliki memiliki banyak pengalaman dalam penanganan bencana alam  serta telah memiliki sistem peringatan dini (early warning system) yang cukup baik.  Indonesia sangat berkomitmen  dalam membantu negara-negara di wilayah Pasifik juga tidak diragukan,

Jika kita menengok ke belakang, pada tahun 2016 Indonesia yang diwakili Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah terpilih sebagai Pusat Regional Kawasan Asia Pasifik untuk meningkatkan  kapasitas pemantauan resiko dan peringatan dini bencana alam terkait perubahan iklim dalam kerangka Kerjasama Selatan-Selatan.

Kepedulian dan perhatian Indonesia terhadap  pengembangan kapasitas negara-negara PIC telah dicatat  sebagai bentuk kerjasama Selatan-Selatan, termasuk diantaranya bantuan konkrit Pemerintah Indonesia untuk  Fiji dalam pemulihan /recovery dari dampak bencana Cyclone Winston di Fiji pada bulan Februari 2016 yang lalu.

Sebagai wujud pelaksanaan kerjasama Selatan-Selatan antara Indonesia, Jepang, dan UN-ESCAP pada 2016 lalu untuk memperkuat dan mengembangkan sistem peringatan dini multi- bencana untuk mengurangi kerugian dari dampak bencana yang terjadi, maka  diadakan kegiatan  "Training on National Multi-Hazards Early Warning System with Geospatial Applications for Disaster Risk Reduction and Sustainable Development" dari 10 Juli 2017 s.d 2 Agustus 2017 di Regional Training Center Citeko-Jawa Barat. Kegiatan pelatihan ini diikuti 12 (dua belas) orang peserta perwakilan Badan Meteorologi dan Badan Penanggulangan Bencana dari 6 negara di wilayah Pasifik, yaitu Fiji, Papua New Guinea, Samoa, Solomon Islands, Tonga, dan Vanuatu.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun