pada lingkaran daur waktu, pagi adalah kelahiran baru. sedangkan malam adalah kematian yang muram, tanpa upacara pemakaman, meninggalkan hening menjadi nisan.
layaknya sebuah kelahiran, pagi mestinya dinanti-nantikan, disambut dengan kegembiraan, sebab pagi membawa kebahagiaan dan memperbaharui pengharapan.
sedangkan malam, tak harus dihadapi dengan sedih yang berlebihan, dengan kegundahan, apalagi hingga ketakutan. sebab laksana kematian, malam adalah sebuah keniscayaan.
maka sambutlah pagi, lalu genapilah siang dan petang, dengan amalan dan kasih sayang, niscaya malam akan jauh dari kegelisahan, malam akan menjadi kedamaian dan waktu istirahat yang penuh ketenangan.
Jakarta, 1 April 2019