Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kali Ini Ferdinand Benar dan Dahnil Makin Ngawur

9 Agustus 2019   06:00 Diperbarui: 9 Agustus 2019   06:16 3998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menanggapi pernyataan Dahnil Anzar Simanjuntak di CNN Indonesia yang menyebut bahwa "Ijtimak Ulama IV mempunyai semangat untuk menjaga NKRI dan memastikan Pancasila sebagai landasan hidup berbangsa dan bernegara", Ferdinand Hutahean melalui akun Twitternya @FerdinandHaean2, menulis:

Bung @Dahnilanzar, ini pendapat mewakili @prabowo atau pendapat pribadi? Agak aneh dan tidak nyambung ketika orang bicara mau ganti sistem negara dengan khilafah anda sebut sebagat semangat Jaga NKRI. Anda lucu atau pura-pura lucu? Menjaga NKRI itu yang pertahankan Pancasila dan kebhinekaan.

Tangkapan layar dari twitter/dok. pribadi
Tangkapan layar dari twitter/dok. pribadi

Seperti diketahui Dahnil Anzar Simanjuntak adalah Juru Bicara Ketua Umum Partai Gerindra, sehingga sangat wajar jika Ferdinand mempertanyakan posisi Dahnil saat membuat pernyataan tersebut, apakah pendapat pribadi ataukah mewakili "majikannya", Prabowo Subianto.

Dalam pernyataannya tersebut Dahnil menggunakan kata "kami". Apakah kata "kami" disitu mewakili Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, atau dalam posisinya sebagai Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, atau mungkin ada organisasi lain? 

Dalam pernyataannya, Dahnil juga menyinggung posisi Prabowo dalam Ijtimak Ulama, yaitu tidak mengintervensi dan tidak terkait dukung-mendukung. Berikut pernyataan lengkap Dahnil kepada CNN Indonesia:

"Yang jelas kami menangkap pesan adanya semangat untuk menjaga NKRI dan memastikan Pancasila sebagai landasan hidup berbangsa dan bernegara. Pancasila sangat kompatibel dengan nilai-nilai islam, Semua hasil Ijtimak dihasilkan dari musyawarah yang independen dari para ulama tersebut. Ulama bersikap dengan independen, Pak Prabowo tidak dalam posisi melakukan intervensi, termasuk terkait dukung-mendukung," kata Dahnil

Apa yang diungkapkan Dahnil mengenai "semangat NKRI dan Pancasila" dalam Ijtimak Ulama IV benar-benar ngawur dan sangat bertolak belakang. Seperti diketahui satu dari 8 poin rekomendasi Ijtimak Ulama IV menyebutkan "Mewujudkan NKRI syariah yang berdasarkan Pancasila..."

Apakah "NKRI bersyariah" ini yang dimaksudkan Dahnil memiliki semangat untuk menjaga NKRI dan memastikan Pancasila sebagai landasan hidup berbangsa dan bernegara? Dan apakah"NKRI bersyariah" itu juga yang Dahnil maksudkan menandakan bahwa Pancasila sangat kompatibel dengan nilai-nilai Islam?

Ngawur, benar-benar ngawur dan sangat ngawur. Sangat wajar jika Ferdinand menyebut Dahnil, aneh, tidak nyambung, lucu dan pura-pura lucu. Karena apa yang dikatakan Dahnil mengenai NKRI dan Pancasila dalam rekomendasi Ijtimak Ulama IV tersebut, sama sekali memang tidak nyambung dengan makna dan nilai-nilai NKRI dan Pancasila yang sesungguhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun