Mohon tunggu...
AM Panjaitan
AM Panjaitan Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Relawan perang melawan Mas Joko Klemer dan Batara Kalla

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada Dalang G30S/PKI di Belakang Allan Nairn

2 Juli 2014   14:45 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:51 2360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya tidak menyangka bahwa pilpres tahun ini harus banyak memberi pelajaran sejarah kepada tokoh-tokoh kita, bila sebelumnya saya memberi pelajaran sejarah kepada Anggun C. Sasmi dan Glen Fredly, sekarang saya bermaksud mengajari seluruh rakyat Indonesia yang berjodoh dengan artikel ini khususnya Nusron Wahid dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk mengingat sejarah mereka sebelum mereka terprovokasi oleh jurnalis yang menurut pengakuannya sendiri telah melanggar etika seorang jurnalis karena membuka wawancara off-the-record bernama Allan Nairn. Saya bingung, masa belum kapok diadu domba dan dijajah bule selama 350 tahun? Masa mental inlander kita tidak hilang sehingga menganggap apapun yang dikatakan Allan Nairn pasti benar karena dia bule? Aya-aya wae..

Karena artikel ini akan cukup panjang maka saya tidak lagi membahas tulisan Allan Nairn, tapi akan langsung ke pembahasan. Kita semua sudah tahu bahwa Allan Nairn adalah jurnalis berkebangsaan amerika yang antara lain meliput perang "restorasi kemerdekaan Timor Leste/Timles," tapi tahukah anda diserahkan kemana informasi yang dikumpulkan oleh Allan Nairn di Timles? Jawabannya adalah kepada Tapol UK yang berbasis di Inggris dan tidak peduli informasinya valid atau masih mentah, informasi tersebut akan diolah Tapol UK sebagai bahan propaganda penyebar kebencian terhadap Indonesia di dunia internasional melalui apa yang dinamakan Tapol's Bulletin yang isinya tipikal: Indonesia penjajah Papua, Indonesia penjajah Timles, Indonesia penjajah Aceh, Indonesia pelanggar HAM, Indonesia pembunuh dll. Allan Nairn juga terlibat dalam berbagai kegiatan seperti konferensi yang bertujuan mendiskriditkan Indonesia itu.

Kebijakan Tapol UK mendiskriditkan Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak berhenti sampai penerbitan buletin Tapol UK saja, tapi mereka juga menggalang dukungan politik di dunia internasional kepada gerakan apapun di semua propinsi di Indonesia yang mau memisahkan diri dan kedua hal tersebut masih tetap dilakukan sampai sekarang, contoh pendirian ETAN di Amerika untuk mendukung kemerdekaan Timles yang sekarang masih terus mendiskriditkan Indonesia adalah pekerjaan Tapol UK; kemudian Ingat pendirian markas OPM di Oxford beberapa tahun silam? Itu kerjaan Tapol UK; Ingat film the Act of Killing? Tapol UK adalah sponsor utamanya; ingat kehadiran pemimpin OPM boneka bernama Benny Wenda di Australia yang didampingi pengacara Australia bernama Jennifer Robinson? Kerjaan Tapol UK dan ketika kuliah di Inggris, Jennifer Robinson menjadi anak didik langsung dari pendiri Tapol UK bernama Carmel Budiardjo, dan masih banyak lagi.

Contoh kerasisan Carmel Budiardjo dalam memfitnah Indonesia dalam tulisannya tahun 1983, yang singkatnya mengatakan bahwa Papua sudah jadi sasaran Indonesia sejak orang Indonesia menginjakan kakinya di Papua pada zaman kuno, di mana orang Indonesia memperbudak rakyat Papua dan mengincar burung-burung langka tapi kemudian sejak tahun 1962 rakyat Indonesia mengincar sumber daya alam di Papua sehingga "pribumi setempat" harus dipaksa pindah apapun caranya, termasuk kekerasan:

“Ever since the Indonesians set foot on Papuan soil, human rights abuses have been the rule of the day. In the antiquity or the dream time, the Indonesian quest had been Papuan slaves and the birds of paradise. Since 1962 however the quest has been for the rich mineral deposits, the vast virgin forest with its timber and the 'empty' land. The West Papuans have had to be removed from their land by hook or by crook."

http://www.papuaerfgoed.org/files/budiardjo_1983_obliteration.pdf

Tentu saja kalimat Carmel Budiardjo di atas adalah fitnah yang sangat keji sebab nama Indonesia baru muncul pasca kebangkitan nasional tahun 1920an dan mungkin hanya orang dari kerajaan yang berlokasi di Maluku atau Sulawesi dan sekali Majapahit dari Jawa yang pernah singgah di Papua, itupun tidak pernah ada bukti perbudakan orang Papua sebab tidak seperti peradaban bule yang sangat maju dan menjajah dunia dari ujung utara sampai ujung selatan selama ratusan tahun, dan sampai sekarang tidak bisa meninggalkan sikap "bule knows best." Kemudian alasan Soekarno mengejar Papua adalah karena hukum internasional menyatakan semua daerah yang dikuasai penjajah otomatis menjadi milik negara baru ketika merdeka, dan Indonesia tidak tahu Papua kaya akan sumber daya alam karena yang menemukan dan kemudian merahasiakan temuan tembaga di Eitsberg adalah Freeport. Ketertarikan Indonesia di Papua hanya politik dan tidak ada yang bersifat imperialisme.

Salah satu bukti kerja sama Allan Nairn dengan Carmel Budiardjo:

"The Indonesia Human Rights Network is grassroots-based and U.S. policy-focused, utilizing educational outreach, press work, protest and lobbying. Its advisory board includes such internationally recognized human rights activists as Carmel Budiardjo, Dr. George Aditjondro, Kerry Kennedy Cuomo and journalist Allan Nairn. A national kick-off conference on human rights in Indonesia will be held February 23 - 25, 2001 at George Washington University in Washington, D.C."

http://etan.org/estafeta/01/winter/4human.htm

Siapa Carmel Budiardjo dan mengapa dia begitu membenci serta anti Indonesia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun